English English Indonesian Indonesian
oleh

307 Anak Disabilitas Terdampak Masalah Pemutusan BPJS Klinik Carebellum, Komisi D DPRD Adakan RDP

Salah satu pasien stroke, mengaku hingga saat ini belum diterapi karena di rumah sakit rujuannya ia harus mengalah dengan pasien disabilitas yang menumpuk. “Jadi saya ini orang tua mengalah ke anak-anak,” katanya.Padahal kata dia, ia sudah dua tahun terapi stroke di Carebellum.

“Mulai dari tidak bisa apa, memakai kursi, sekarang sudah bisa jalan. Ke sini (Kantor DPR) bisa pesan grab sendiri,” ungkapnya.

Sehingga ia sangat menyayangkan, jika BPJS memutuskan kerja sama dengan tudingan pelayanan tidak bagus. Sebaliknya kata dia, ia mengganggap Carebellum itu klinik, tetapi mengalahkan rumah sakit sekelas RS Wahidin.

Sementara itu, Kepala Cabang BPJS Makassar, Gresti Borotodi menegaskan bahwa pemutusan ini karena empat komitmen yang dilanggar pihak klinik. Sehingga diputuskan hingga pihak klinik melakukan perbaikan.

Namun, ia juga menekankan bahwa saat ini prosesnya perbaikan itu sudah berjalan. “Jadi kami harap dalam waktu dekat sudah ada solusi terbaik agar layanan bisa kembali,” katanya.Ketua Komisi D DPRD Makassar, Andi Hadi Ibrahim Baso meminta agar masalah ini segera diselesaikan.

Apalagi kata dia hanya masalah komitmen saja.Jelansya kata dia, karena klinik sudah banyak di tahu masyarakat dan dianggap pelayanan bagus. Apalagi klinik ini banyak digemari kaum disabilitas, sehingga diharapkan segera ada solusi terbaik.”Kami berikan waktu sepekan ini untuk koordinasi pihak Dinas Kesehatan, BPJS dan Klinik. Lagi pula sudah diatensi oleh Gubernur dan Wali Kota,” katanya.

Anggota Komisi D, Apiaty Amin Syam juga berharap masalah ini segera diselesaikan. Pihak BPJS kata dia harus mengedepankan sisi kemanusiaan”Apalagi anak disabilitas yang harusnya mendapat pelayan khusus,” harapnya.

News Feed