FAJAR, MAKASSAR-Pengurus Wilayah Mathla’ul Anwar Sulawesi Selatan, melaksanakan acara Rapat Kerja Wilayah. Itu dengan mengusung tema Konsolidasi, Partisipasi dan Kolaborasi Penguatan Masyarakat Sulawesi Selatan.
Lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Fikri Hidayat mengawali Rapat Kerja Wilayah tersebut. Dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Mathla’ul Anwar, dan doa. Raker itu di Dalton Hotel Makassar, Minggu, 8 Januari 2023.
Setelah laporan Ketua Pelaksana Achmad Abdi Amsir, dilanjutkan penyerahan SK Plt pengurus Daerah Mathla’ul Anwar Kabupaten/Kota, yakni, Kota Makassar, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Enrekang, Takalar, Sidenreng Rappang,Bone, Luwu Timur, Sinjai, Bulukumba, Pinrang, dan Gowa.
Kemudian, sambutan Pengurus Besar Mathla’ul Anwar oleh Adi Abdillah Marta selaku Ketua I. Selanjutnya sambutan dari Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sulawesi Selatan Iqbal Andi Najamuddin.
Ketua Pengurus Wilayah Mathla’ul Anwar Sulawesi Selatan Hasanna Lawang usai dilantik menuturkan, untuk program kerja bahan-bahannya sudah kami persiapkan dan akan dilanjutkan dengan rapat kerja wilayah di bidangnya masing-masing, sehingga nanti tinggal dirapikan dan di plenokan di raker wilayah itu.
“Mathla’ul Anwar ini ormas tertua sejak 1916 di Indonesia, mengenai visinya tidak berbeda dengan organisasi masa lainnya, kami hadir untuk berpartisipasi membangun membangun bangsa, mencerdaskan kehidupan bangsa. Mathlaul Anwar ini menuju arah baru untuk menata umat, merekat bangsa,” terang Hasanna.
Menurutnya, ada tiga program kerja utama yaitu pendidikan, dakwah dan sosial keagamaan. “Hal itu berorientasi bukan untuk bersaing dengan ormas yang lain, tetapi bersinergi, berkolaborasi, kerjasama untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang besar, maju, sejahtera. Salah satu targetnya mengentaskan masalah pendidikan, sosial, ekonomi serta kemiskinan,” sebutnya.
Menurutnya dalam dunia pendidikan Mathla’ul Anwar sudah mempunyai lembaga pendidikan, bahkan memiliki Universitas, untuk di Sulawesi Selatan, kata Hasanna, ke depannya lembaga pendidikan menjadi skala prioritas.
“Secara keagaamaan Mathla’ul AnwarMathla’ul Anwar ini watasiah atau sangat moderasi, sehingga tafsir-tafsir sempit itu tidak menjebak kami untuk membawa kepada hal-hal yang tidak produktif, justru semakin semangat sinergitas, kolaborasi menjadi perekat melangkah dalam bekerja, kami tidak pernah merasa sebagai pesaing tetapi menjadi penguat bagi ormas-ormas yang sudah ada,” imbuhnya.
“Saya mempunyai pemahaman visi kita, meski berbeda wadah, tetapi perbedaan itu mestinya menjadi kekuatan untuk berinovasi, berkreasi. Kita harus visioner, umat ini mau dibawa kemana, kedepannya,” singkatnya.
Ketika disinggung masalah politik, Ketua Pengurus Mathlaul Anwar Wilayah Sulsel ini berkelit dengan mengatakan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, MA sama sekali tidak mempunyai afiliasi pada parpol tertentu, tetapi jika ada secara personal terlibat dalam parpol, kami tidak menghalangi, tapi tidak diarahkan untuk satu partai politik.
“Setelah pengurusnya dilantik, langkah pertama pengurus Mathla’ul Anwar Wilayah Sulawesi Selatan akan memperkenalkan kerja-kerja kami, kemudian eksis mewujudkan visi-visi kerja di 3 bidang, pendidikan, dakwah, sosial keagamaan sehingga ke depannya kehadiran Mathla’ul Anwar benar-benar dirasakan oleh masyarakat bersama-sama dengan pemerintah. (*)