English English Indonesian Indonesian
oleh

Waspada Hujan Lebat dan Banjir Rob di Sulsel, Wilayah Pesisir Paling Terdampak

FAJAR, MAKASSAR– Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprediksi akan terjadi pada 23 hingga 25 Desember mendatang. Cuaca ekstrem tersebut akan melanda sebagian besar wilayah Sulsel.

Data yang dilansir dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) wilayah IV Makassar ada peningkatan kelembaban udara di atmosfer. Kondisi atmosfter dalam kondisi basa 70 hingga 100 persen.

Selain itu juga terpantau terjadi perlambatan arus angin (konfluensi) di Selat Makassar bagian Selatan. Hal tersebut menyebabkan penumpukan massa udara yang mendukung pertumbuhn awan hujan yang bergerak ke arah Sulsel. Sehingga diprediksi akan terjadi banjir Rob di Pesisir barat Sulsel karena bertepatan dengan fase pasang maksimal.

Plh BBMKG Wilayah IV Makassar, Kamal A mengatakan wilayag Sulsel bagian barat pada tanggal 23 hingga 25 Desember akan hujan sedang hingga lebat. Wilayah tersebut meliputi Pinrang, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Takalar.

Untuk wilayah Sulsel bagian Tengah meliputi Soppeng dan Gowa berpotensi angin kencang. Hal serupa juga berpotensi terjadi pada Sulsel bagian pesisir Barat seperti Jeneponto dan Selayar.

“Masyarakat dihibau agar mewaspadai gelombang tinggi di pesisir Sulsel. Nelayan diminta jangan terlalu keluar melaut,” kata .

Lebih lanjut Kamal menuturkan gelombang laut di perairan Sulsel berada pada ketegori sedang hingga tinggi. Selain itu juga ada peringataan dini untuk Pinrang, Parepare, Soppeng, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Selayar.

Pihaknya menghimbau pemerintah dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiap siagaan terjadinya bencana hidrometeorologi. Dampaknya diantaranya banjir/genangan, banjir bandang, banjir rob, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan.

“Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi BMKG. Begitupun dengan instansi pemerintah untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dapat dilakukan dengan baik,” ucapnya.

Peneliti Bencana Sulsel, Prof Adi Maulana menjelaskan potensi bencana di Hidrometeorologi di Sulsel tidak bisa dihindari. Kontur daerah dan penataan yang tidak dirancang dengan baik sebagai penyebabnya.

Potensi banjir rob yang diprediksi BBMKG itu bukan hal yang baru di musim hujan. Hal ini terjadi karena pada saat yang bersamaan terjadi pasang laut, sehingga aliran air bertemu. Pembuangan air hujan melalui sungai ke laut tidak bisa terjadi

“Yang dibutuhkan sekarang adalah mitigasi bagaimana meminimalisir dampak dan jalur evakusi. Hampir bisa dipastikan daerah yang menjadi langganan banjir dan longsor akan berulang, karena sejak awal penataan pemukiman, jalan, dan kontong-kantong air tidak ditata dengan baik,” ujarnya.

Guru besar Fakultas Teknik Unhas ini menjelaskan titik krusial dari penanganan banjir atau longsong adalah sebelum terjadi bencana. Pemerintah harus menyiapkan diri. Mulai jalur evakuasi, persediaan makanan, persediaan obat-obat, dan titik pengungsian.

Aliran sungai yang berpotensi mengalami longsong dan abrasi harus dilakukan penguatan. Drainase, kanal, dan embung juga harus dilakukan pengerukan.

Lebih lanjut Adi menjelaskan pemerintah harus melakukan pendataan terhadap daerah rawan bencana dan cara penanganannya. Selain itu masyarakat juga harus paham aturan tentang tatacara membangun bangunan. Mulai dari batas aman hingga standar bangunan yang disesuaikan dengan lokasinya.

“Adaptasi terhadap lingkungan harus dilakukan dengan baik. Warga yang berada dalam daerah rawan harus siap, temasuk dengan mengamankan barang-barang berharga jika ada bencana,” akunya. (edo)


Hujan Lebat
Meliputi Pinrang, Parepare, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, dan Takalar.

Angin Kencang
Meliputi Soppeng, Gowa, Jeneponto, dan Selayar.

Ketinggan Gelombang
• Kategori Sedang (1,25 meter hingga 2,5 meter)
Meliputi perairan spermonde Pangkep, spermonde Makassar, dan teluk Bone bagian Utara.

• Kategori Tinggi (2,5 meter hingga 4 meter)
Meliputi perairan Parepare, Pangkep bagian barat, perairan spermonde Makassar bagian barat, teluk Bone bagian selatan, perairan Bonerate, Pulau Kalatoa, dan Perairan Bonerate.

• Kategori Sangat Tinggi (4 hingga 6 meter)
Meliputi Selat Makassar bagian Selatan dan Laut Flores bagian Barat.

(sumber BBMKG Wil IV Makassar)

News Feed