FAJAR, MAKASSAR-Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sulsel telah menggelar Rapat Kerja (Raker) untuk program 2023. Salah satu programnya terkait aksi penanaman untuk mengurangi pemanasan global.
Ketua BKOW Sulsel, Apiaty Amin Syam mengatakan Raker ini digelar setiap tahun sesuai kesepakatan organisasi. Tujuannya untuk menyusun dan mencermati program kerja 2023, mulai dari Januari-Desember.
Selain itu, juga ada pelaporan pertanggung jawaban keuangan 2022. “Mulai dari Januari 2022 sampai Desember 2022,” kata Apiaty usai menggelar Raker di Warkop Bahagia, Jalan Cendrawasih, Kamis, 22 Desember.
Dalam raker ini, dihasilkan banyak program. Diantaranya kegiatan sosial, pengembangan ekonomi masyarakat dan pengurus.
Adapula peningkatan mental keagamaan. Dengan tujuan meningkatkan kualitas keyakinan beragama dan ketakwaan kepada Allah Swt.
Kemudian kegiatan seni dan budaya, karena dianggap penting agar budaya itu tidak surut. “Sehingga BKOW akan melakukan kegiatan-kegiatan budaya yang apapun bisa dipertahankan. Contoh kebiasaan ibu-ibu dalam memperingati maulid dan peringatan hari ibu,” katanya.
Kemudian terkait lingkungan hidup. Kedepan, BKOW akan melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang lingkungan hidup, seperti bagaimana pengolahan sampah dan bagaimana memanfaatkan lahan kosong untuk menumbuhkan tanaman apa saja.
“Apakah holtikultura atau tanaman yang diperlukan setiap hari oleh keluarga,” ujar wanita yang juga Anggota DPRD Makassar itu.
Wakil Ketua BKOW Sulsel, Hidrawati Ambo Ala menambahkan bahwa program kedepan itu akan disesuaikan dengan kondisi yang ada di masyarakat. Misalnya kepedulian kepada masyarakat, seperti masalah kesehatan.
Termasuk kepedulian terhadap perbaikan lingkungan hidup. Dimana sekarang terjadi pemanasan global, sehingga perlu dilakukan penanaman untuk mengurangi pemanasan global tersebut.
Rencananya, Januari mendatang BKOW akan mengadakan penamanan tanaman dengan melibatkan stakeholder dan masyarakat. “Dengan ini kita harapkan pemanasan global itu bisa diatasi,” katanya.
Kemudian BKOW akan memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam tanaman yang berpotensi obat. “Itu semua gunanya selain menambah income masyarajat, juga untuk mengurangi pemanasan global,” harapnya. (mum)