English English Indonesian Indonesian
oleh

Unhas Ber-Identitas dan “Identitas” Berintegritas

OLEH: Muh. Iqbal Latief, Dosen Sosiologi/Kapuslit Opini Publik LP2M Unhas

Judul tulisan ini adalah tagline yang dibuat, dalam rangka Ulang Tahun (Ultah) Surat Kabar Kampus (SKK) “Identitas” Unhas yang ke-48.  Sebagai salah satu Lembaga Pers Kampus tertua di Indonesia  dan masih eksis sampai sekarang ini, tentu keberadaan “Identitas” perlu diapresiasi. Apalagi jika menilai kontribusi yang sudah diberikan untuk kemajuan dunia jurnalistik Indonesia, SKK Unhas telah menoreh prestasi yang gemilang. Tidak kurang dari 1.000 jurnalis lahir dari Identitas (sejak tahun 194 sampai sekarang) dan kini malang melintang di berbagai media massa lokal, nasional bahkan internasional. Bukan cuma itu, alumni “Identitas” ada yang jadi Menteri, Dirjen (Direktur Jenderal), komisaris, pengusaha, staf ahli, tokoh LSM, dan beberapa lainnya. Kalau yang jadi jurnalis, sudah pasti ratusan.

Di usia ke-48, tagline yang ditetapkan adalah Unhas ber-Identitas, Identitas Berintegritas. Maknanya adalah SKK Identitas adalah bagian yang integral (menyatu) dari Universitas Hasanuddin (Unhas) dan tentu ada proses reciprocal (saling menguntungkan) atau symbiosis mutualism. Sejak lama bahkan sampai saat ini, konektivitas (ketersambungan) antara Unhas dengan alumni Identitas yang berkiprah di berbagai media lokal, nasional bahkan internasional, masih terjalin dengan baik. Sebagai sebuah perguruan tinggi (PT) terbesar di Indonesia, Unhas tentu membutuhkan media massa untuk menginformasikan termasuk mempromosikan proses dan produk-produk pendidikan yang telah dan yang akan dihasilkan. Begitu juga Unhas secara kelembagaan maupun para intelektualnya, senantiasa dibutuhkan dan diharapkan  untuk memberi pencerahan terhadap berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.

Sebagai agen perubahan, hasil-hasil maupun produk Unhas harus dikomunikasikan kepada masyarakat agar terjadi perubahan ke arah yang lebih baik dari sisi kesejahteraaan dan kemaslahatan bangsa dan negara. Dalam konteks itu maka peran media massa menjadi sangat penting dan “Identitas” telah memediasi hal tersebut dengan cara membangun sinergitas antara Unhas dan media massa melalui alumni-alumninya yang telah berkiprah sebagai jurnalis di berbagai media massa. Karena itu, menjaga eksistensi “Identitas” dan merawatnya sebagai asset Unhas yang vital, sangat diperlukan.

Akademisi Lesu?

Dalam konteks “Identitas Berintegritas”, maknanya SKK Unhas ini harus konsisten menjalankan perannya sebagai media untuk menyalurkan gagasan, pikiran, pandangan dan termasuk kritikan secara tertulis dari civitas akademika khususnya dosen dan mahasiswa. Karena itu,  Identitas harus terus mampu mendorong kemampuan menulis di kalangan dosen dan mahasiswa dengan memberi ruang yang lebih luas. Sekarang ini, hal tersebut memang menjadi masalah serius . Jika menghitung jumlah dosen yang sering menulis di media massa dalam bentuk opini (artikel), tampaknya semakin berkurang alias lesu. Lihat saja misalnya dosen  yang menulis di koran Fajar dan Tribun Timur dan media online , hanya segelintir saja yang sering menghiasi rubrik opini di media massa ini. Nama-nama seperti Itji Diana Amin Daud, Nurul Ilmi, Aidir Amin Daud, Azwar Hasan, Hasrullah, Iqbal Burhanuddin, Fajlurrahman Jurdi, Sawedi Muhammad, Amir Ilyas dan beberapa nama lainnya saja. Begitu juga di kalangan mahasiswa, masih terlalu sedikit yang sering menulis di media massa (mungkin mereka lebih senang menulis di Blog dan lain-lain). Apalagi kalau berbicara pada media nasional seperti Kompas dan semacamnya, makin kurang lagi.

Inilah masalah yang melanda, hampir semua perguruan tinggi. Terkesan, para akademisi lebih senang menulis di jurnal (apalagi yang berstandar Scopus). Selain karena keharusan, juga adanya reward yang disediakan. Karena itu, “Identitas” mesti konsisten mendorong termasuk memberi stimulus, agar para dosen dan mahasiswa berminat untuk menulis di media massa (termasuk on-line).  

Begitu juga “identitas” yang dikomandoi Ahmad Bahar (sebagai Pemred), perlu membuat kegiatan rutin untuk memberi stimulus, salah satunya lewat pemberian Award setiap tahunnya sebagaimana yang dilakukan pada Ultah yang ke-48, Sabtu (17/12) lalu. Termasuk memberi masukan bagi petinggi kampus, untuk mengalokasikan reward bagi setiap dosen yang menulis di media massa. Bukankah kampus harus menjadi menara air dan bukan menjadi menara gading bagi masyarakatnya ? Selamat Ultah Identitas,  tetaplah menjadi laboratorium bagi para calon jurnalis dan calon pencerah. *

News Feed