FAJAR, SIDRAP- Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Makassar menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) insidentil Kementerian BUMN.
TJSL yang diberikan senilai Rp150 juta dalam bentuk bantuan usaha untuk tiga UMKM di Kabupaten Sidrap. Masing-masing untuk usaha ternak ikan, usaha ATK dan usaha rumah makan.
Pemimpin PNM Cabang Makassar, Maimun Bakri mengatakan, bantuan TJLS untuk tiga kelompok usaha ini merupakan kali kedua. Pertama sudah diserahkan kepada dua kelompok usaha di Pinrang senilai Rp100 juta.
”Totalnya ada Rp250 juta, untuk TJSL insidentil saja. Dua di Pinrang dan tiga di Sidrap. Penerima ini sudah ditentukan oleh Kementerian. Kelompok usaha usaha mengajukan, lalu PNM ditunjuk untuk menyalurkan,” ujarnya kepada FAJAR, Sabtu, 17 Desember. Maimun mengatakan, PNM Cabang Makassar sendiri menaungi 20 kantor Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) yang bersifat perorangan dan 103 Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang bersifat kelompok.
Khusus untuk Ajatappareng (Pinrang, Sidrao, Parepare), mereka menaungi tiga unit ULaMM, masing-masing satu di Sidrap, Rappang dan Parepare. Sedangkan untuk Mekaar, mereka menaungi 6 unit. Sidrap 1, Tana Sitolo 1, Parepare 2 (Bacukiki dan Soreang), Pinrang 1, dan Duampanua 1. ”Kami ingin masyarakat benar-benar bisa menikmati akses layanan kami,” terangnya.
Penerima bantuan usaha PNM, Alfian (31) mengaku sangat terbantu. Pemilik Warung Makan Indomi (Warmindo) Lotus itu senang mendapat bantuan senilai Rp50 juta. Dia berharap, usahanya bisa semakin maju setelah mendapat bantuan ini. Proses pengajuannya cuma tiga bulan.
Hal serupa disampaikan Ahyaruddin. Pengusaha ATK itu mengaku sudah lima tahun menggeluti usahanya tetapi baru kali ini dapat bantuan itupun dari PNM. ”Saya nabung sedikit-sedikit supaya berkembang. Alhamdulillah bisa dapat bantuan ini, bisa membantu kemajuan usaha saya,” terangnya.
Begitu juga dengan Burhanuddin Rauf (63). Pria kelahiran 1959 itu sudah satu tahun merancang usaha ternak ikan nila. Dia membuat kolam sendiri yang terbuat dari besi dan terpal. Ada tujuh kolam di.halaman rumahnya, tetapi hanya enam yang terisi.
”Satu kolam itu ada 700 bibit ikan. Satu bibit harganya Rp700 dan satu kolam modal pembuatannya Rp1,7 juta. Cuma saya belum pernah panen, karena baru tiga bulan masukkan bibit. Sekali panen itu empat bulan,” bebernya.
Lebih lanjut dia mengatakan, bantuan alat pembuatan kolam tersebut dianggap sangat meringankan. Dia bisa lebih fokus merawat ikannya, tidak lagi memikirkan modal untuk menambah jumlah kolam ikan.
Sekedar diketahui, jumlah outstanding pembiayaan PNM Cabang Makassar saat ini Rp1,35 triliun dengan jumlah nasabah l 435.587. Selain itu, jumlah kantor unit ULaMM 20 unit dan 103 unit kantor Mekaar, yang meliputi wilayah kerja Sulselbar. (wid)