Di wilayah tersebut, anak-anak direkomendasikan dibatasi bermain game 60 menit per hari di hari sekolah dan 90 menit di hari libur. Permainan game online hanya sampai jam 9 malam. Untuk anak usia 12-15 tahun boleh sampai jam 10 malam.
Aturan tersebut tidak memiliki konsekuensi hukum tapi para orang tua ataupun walinya didesak untuk memastikan anak-anaknya bisa patuh.
Berdasarkan penelitian di Prefektur Toyama, sekitar 5 persen siswa SD di wilayah tersebut mengalami gaming disorder.
Itu adalah kondisi di mana mereka tidak bisa berhenti bermain game online mski ada konsekuensi negatif pada kehidupan sehari-harinya. Dilansir oleh Mainichi, survei ini melibatkan 13 ribu anak-anak pada 2018 lalu. (jp/dir)