FAJAR, MAKASSAR-Pertunjukan teater ”Matahari di Sebuah Jalan Kecil” karya Arifin C Noor baru-baru ini dipentaskan di Panggung Sastra Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas. Pertunjukan teater ini sebagai implementasi dari mata kuliah teater.
Dosen pengampu mata kuliah Teater, Rismayanti mengapreasiasi pertunjukan tersebut. Hal ini karena selama satu semester mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah ini berproses. “Pada awal-awal pertemuan, mereka diberi materi oleh dosen dan pertengahan perkuliahan ada pengajar praktisi bersama dosen pengampu memberikan materi dan praktek,” jelasnya.
Bukan hanya mahasiswa kami yang memprogramkan mata kuliah, ada juga mahasiswa kampus luar, seperti Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, Universitas Islam Malang, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Medan, Universitas Sumatera Utara dll. Ada pula mahasiswa asing ada dua orang, Universitas Chou, yaitu Kengo dan Ay.
Dosen koordinator, St. Nursa’adah juga menyaksikan pertunjukan itu dan memberikan apresiasi. Kata dia, “Teater ini bukan hanya sebagai sebuah mata kuliah, tapi jadikan sabagai wadah tempat berproses untuk menjalani kehidupan. Memaknai kehidupan. Teater sebagai wadah untuk mendekatkan diri kepada Sang pencipta,” jelasnya.
Setelah pertunjukan, diadakan evaluasi, (7/12/2022), dosen-dosen memberikan umpan balik mengenai pertunjukan teater yang telah dilaksanakan. Evaluasi pertunjukan teater juga diberi umpan balik oleh pengjara praktisi, Shinta Febryani, Direktur Kala Monolog.
“Evaluasi ini kami berikan sebagai umpan balik bagi mahasiswa yang kelak ia aplikasikan guna pertunjukan-pertunjukan berikutnya. Tentu saja ini sebagai refleksi diri bagi masing-masing peserta, apa yang mereka rasakan, hal-hal apa saja yang masih kurang maksimal, dan tentu saja pentingnya kekompakan dan kerja sama dalam sebuah pertunjukan teater,” jelas dosen Sastra Indonesia, Rismayanti.
Rismayanti juga membeberkan, efek mata kuliah ini. Utamanya mahasiswa PMM, ada banyak pengalaman yang didapatnya dalam mata kuliah ini karena baru pertama kali terjun langsung dalam proses pertunjukan teater.
Begitu pun yang dirasakan mahasiswa asal Jepang, Kengo. Ia mengaku, itu pengalaman pertama bermain teater. “Saya baru tahu tentang teater, ternyata banyak pelajaran baru yang saya dapatkan, seperti bedah naskah, olah vokal, olah tubuh, tata cahaya, dan lain-lain. Saya sangat senang, dosennya baik-baik, teman-teman juga dan saya suka orang Indonesia,” pungkasnya.
Peserta yang hadir menyaksikan juga banyak memenuhi ruang yang telah disediakan. Setelah pertunjukan teater sebagai penutup ada pembacaan puisi oleh mahasiswa sastra Indonesia bersama mahasiswa PMM dan mahasiswa asal Jepang menyanyikan lagu Tulus, hati-hati di jalan dan lagu Himawari. (*/)