English English Indonesian Indonesian
oleh

Belasan Pemilik Suara Boikot Kongres IX LMND

FAJAR, MAKASSAR – Geliat organisasi mahasiswa dan kepemudaan di tanah air selalu dinamis. Kongres IX Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) yang berlangsung di Asrama Haji Sudiang, Makassar salah satunya.

Kongres yang dihadiri 350an aktivis LMND dari seluruh Indonesia ini berakhir deadlock.
Pasalnya 13 perwakilan eksekutif wilayah menyatakan memboikot pelaksanaan kongres yang sedianya berakhir malam tadi.

Wakil Ketua Umum Eksekutif Nasional LMND, Samsudin Saman dan Mesak Habari bersama 6 pimpinan eksekutif wilayah dan satu pemilik suara dari Kota Mataram, NTB memimpin aksi boikot dan menyuarakan penolakan itu, Jumat, 9 Desember 2022. Mereka menilai LMND yang saat ini dipimpin Ketua Umum Muhammad Asrul telah keluar dari roh perjuangan sebagaimana awal tujuan organisasi.

“Sejak kepemimpinannya, terjadi kemunduran. Ia bergerak terlalu jauh meninggalkan rakyat disatu sisi, dan juga telah berjalan terbelakang dimana rakyat sudah bergerak maju,” kata Samsudin. Hal yang dikhawatirkan kedepan LMND sebagai organisasi pergerakan akan menjadi pengolahan kepentingan pribadi oleh kader sendiri. Apalagi menurutnya terjadi “pengkondisian” panitia untuk kembali memilih Asrul sebagai ketua umum.

Atas berbagai indikasi itu pihaknya memutuskan menggalang dukungan penolakan dan menegaskan kongres ini telah gagal alias berakhir deadlock. Mereka mendorong dilakukan kongres ulang bertajuk Kongres Pemersatu diluar Makassar. “Kami akan membentuk Komite Penyelamat Ideologi Politik Organisasi (KP-IPO) untuk mendorong pelaksanaan Kongres Pemersatu,” tambah Mesak Habari.

Disebutkan 13 pemilik suara yang melakukan aksi boikot meninggalkan arena kongres di antaranya delegasi dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara dan satu Kota (Mataram).

“Sampai hari ini jumlah tersebut terus bertambah dari total 105 pemilik suara dalam kongres” jelas
Mesak. Pembukaan Kongres sendiri pada hari Senin lalu berlangsung di Claro Hotel dihadiri utusan Kemendagri dan Gubernur Sulsel diwakili Staf Ahli Gubernur, Dr Jayadi Nas. (*)

News Feed