FAJAR, MAKASSAR-Satu jam lagi pentas akan dimulai. Sutradara tak kunjung datang. Para aktris sudah menunggu lama di panggung. Penonton juga akan segera datang, tetapi para aktris ini bingung nasib pertunjukannya.
Mereka berdebat. Ada yang mau merombak naskah atau membuat naskah baru. Konflik-konflik ini menjadi suguhan pertunjukan di Gedung Pertemuan Alumni (GPA) Unhas, Senin, 28 November malam ini.
Adegan itu merupakan pentas Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Kampus Unhas (TKU). Pertunjukan kali dengan mengangkat naskah “Aktor-aktor yang Tersesat dalam Drama Tanda Tanya”. Naskah yang ditulis Irwan Jamal disutradarai Aan Halim Aras.
Sutradara Aan Halim Aras mengatakan, memilih naskah aktor-aktor tersesat karya Irwan Jamal dalam pementasan Dromapora karena naskah tersebut memiliki makna yang dalam. Utamanya dalam memahami dunia keaktoran. “Menjelaskan bagaimana aktor itu yang sebenarnya,” ujar anggota TKU ini.
Mahasiswa Sastra Daerah Unhas ini menyampaikan, naksah ini hendak memperlihatkan proses pentas teater di belakang panggung, dan konflik-konflik yang terjadi di atas panggung. “Itu merupakan permasalahan yang tidak jarang terjadi ketika pentas teater ingin di mulai,” ungkapnya.
Proses yang dijalani dalam penggarapan produksi Dromapora ini berjalan selama kurang lebih tiga bulan. “Dimulai dari casting aktor, reading naskah, penggambaran, hingga pada dua minggu terakhir di lakukan pemantapan penggambaran dan aktor yang bermain dalam pementasan dromapora ini ialah para calon anggota baru Teater Kampus Unhas,” tuturnya.
Pemimpin Produksi Dromapora, Muhaiminah Khairati Azis mengatakan, penamaan Dromapora ini sebagai bentuk perwujudan kreasi dan ekspresi untuk agenda akhir dari proses penerimaan calon anggota. “Kami mengangkat tema Euforia Mengungkapkan Rasa,” jelasnya.
Dromapora ini kata Ratih sapaan mahasiswa angkatan 2021 ini, memberikan sebuah sajian sederhana namun eksotis dari para calon anggota. “Penggarapan ini dilakukan selama kurang lebih tiga bulan dengan kerja keras dari kami. Potensi dari kami dan nilai-nilai TKU merupakan DROMAPORA sebagai hasilnya,” pungkas mahasiswa Sastra Indonesia Unhas ini.
Adapun para pemeran berasal dari pelbagai Fakultas di Unhas. Heriyanti (Erin) jurusan Kedokteran Hewan, Andi Khaeria (Ria) jurusan Fisioterapi, Sabila Syahwa Insani (Sabil) jurusan Ilmu Komunikasi, Besse Nurfaddhillah (Beslah) jurusan Kedokteran Hewan, dan Inayah Amaliah Mutmainnah (Nayya) jurusan Sastra Asia Barat. Ada juga Falda Salsabilah (Falda) jurusan Kedokteran Hewan, Muhaiminah Khairati Azis (Rati) jurusan Sastra Indonesia, dan Bertilia Tuto Ola (Lili) jurusan ilmu Aktuaria.
Kemudian para penata, Nayya sebagai penata bunyi. Aan dan Adrian sebagai penata lampu. Lili, Beslah dan Rati sebagai penata artistik. Nayya, Sabil, Erin, dan Ria sebagai penata kostum.
“Sebagai pimpinan produksi, ini adalah pertunjukan pertama saya dan merupakan kali pertama saya menjalankan sebuah penggarapan,” jelas Ratih. (ham/*)