English English Indonesian Indonesian
oleh

Sang Pelestari Laut di Gugusan Kepulauan Spermonde

Sayuran yang ditanam secara hidroponik sangat menguntungkan. Bisa langsung dipetik dari rangkaian pipa yang ditanami sayuran tersebut. Tak hanya melibatkan ibu-ibu, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Yayasan Pertanian Indonesia (YAPI) Bone itu juga mengajak pemuda setempat ikut bergabung.

“Tujuannya, melatih masyarakat agar mandiri pangan. Dimulai dari pulau tampat tinggalnya dulu,” ajaknya.

Pria kelahiran Gowa itu pun membentuk beberapa kelompok warga untuk mengembangkan hidroponik. Ia melatih siapa saja yang tertarik hidroponik. Setelah teori, biasanya langsung dilanjutkan praktik penanaman. Bahkan pemasarannya juga ikut didampingi.

“Setelah sibuk di darat, mereka perlahan meninggalkan aktivitas berburu anemon, ini membuat saya senang, ” tuturnya.

Benteng Terdepan

Upaya Syaenullah mengajak warga menjaga lingkungannya sangat berhasil. Bahkan warga di Pulau Kodingareng, Lanjukang, dan Barrang Caddi jadi benteng terdepan dalam menjaga laut di sekitarnya tetap lestari.

Walaupun perburuan anemon laut sudah ditinggalkan, aktivitas pengeboman ikan masih ditemukan. Pelakunya diduga dari wilayah pulau lainnya. Namun aktivitas merusak lingkungan itu tak berlangsung lama. Jika ketahuan warga, mereka langsung dilaporkan ke pihak berwajib.

“Kekompakan warga di pulau binaan kami sangat dijaga. Mereka terlibat langsung menjaga lingkungannya,” aku Syaenullah.

Syaenullah mengaku, sebelum dirinya aktif mendampingi warga, dalam sehari terdengar tiga hingga empat kali pengeboman di berbagai tempat. Selain bom, cara lain merusak lingkungan dengan sianida. Sianida ini untuk membius ikan. Biasanya ikan-ikan hias untuk dijual ke pengepul.

News Feed