FAJAR, GOWA-KPU Gowa diminta mengakomodasi hak pilih pekerja. mendorong KPU mendirikan lokasi TPS khusus didaerah industri yang ada di Kabupaten Gowa.
Hal tersebut disampaikan Bawaslu Gowa saat rapat koordinasi pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilihan Umum 2024, di Hotel Sheraton Makassar, Rabu, 23 November. Kegiatan ini digelar KPU Gowa yang menghadirkan peserta dari sejumlah stakeholder seperti Camat, Desa, dan Kelurahan se-Kabupaten Gowa.
Anggota Bawaslu Kabupaten Gowa, Kordiv Pencegahan, Parmas dan Humas, Juanto menyampaikan pentingnya KPU mendirikan lokasi TPS khusus di daerah industri. “Titik-titik tertentu yang bersifat terpusat mesti menjadi perhatian KPU, agar menempatkan TPS di sana. Misalnya dibeberapa wilayah Gowa ada perusahan-perusahaan besar yang mempekerjakaan ribuan orang. Mereka tidak boleh kehilangan hak pilih karena kendala teknis dan prasarana pemilih,” bebernya.
Juanto menambahkan, KPU punya tanggung jawab yang besar untuk mengakomodir seluruh hak-hak Pemilih dan memastikan suara dapat disalurkan.
“Prinsipnya, saya berharap penentuan TPS di Kabupaten Gowa mendorong proses pemilu yang substansi, mampu mengakomodir hak-hak pemilih dalam menyalurkan suaranya,” ujar Avol sapaan Juanto.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan tingginya partisipasi pemilih menjadi salah satu ukuran keberhasilan pelaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu). Keberhasilan ini pun didorong jika TPS dapat di akses seluruh lapisan masyarakat.
“Ukuran utama keberhasilan melaksanakan pemilu adalah tingginya angka partisipasi pemilih. Jika angkanya tinggi maka masuk dalam kategori sukses melaksanakan pemilu,” ungkap Adnan.
Ia mengatakan, untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih di suatu daerah, maka yang bisa dilakukan adalah mendekatkan TPS masyarakat di sekitar wilayahnya. “Kita bersyukur Gowa salah satu daerah yang selalu tinggi angka partisipasinya. Prestasi ini harus kita jaga dengan baik, caranya adalah penempatan TPS-nya yang harus diatur sebaik mungkin dan bisa dijangkau, termasuk pada kelompok penyandang disabilitas,” tambah Sekjen Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) ini.
Dalam mengatur penempatan TPS kata Adnan, khususnya pada dataran tinggi yang lokasinya antara dusun satu dengan dusun lainnya yang sulit diakses harus mencari tempat memadai dan dekat dengan pemukiman warga sekitar.
“Dalam menentukan TPS apalagi dataran tinggi yang terdapat 9 kecamatan, harus betul-betul mencari tempat yang dekat dengan masyrakat. Karena dataran tinggi sulit diakses jika sulit diakses maka membuat masyarakat malas datang untuk memilih. Jika ini dijaga maka insyaallah partisipasi pemilih kita bisa meningkat dibandingkan pilkada lalu,” katanya.
Sementara Ketua KPU Gowa, Muhtar Muis menyebut pada pemilu 2024 mendatang, pihaknya mengusulkan 2.250 TPS ditambah dengan sembila TPS khusus di Lapas. Dimana hingga saat ini berdasarkan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan di September yang terdata kurang lebih 538.183 jiwa.
“Kesuksesan penyelenggaraan tidak dilihat dari seberapa banyak TPS tapi seberapa banyak yang menggunakan hak pilihnya dan itu bisa diraih ketika masyarakat merasa dekat dengan TPS. Sehingga awal Januari nanti, KPU akan memulai memetakan TPS dan melakukan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan,” urainya.
Pada kesempatan tersebut, Muhtar Muis meminta masukan dari seluruh pihak, khususnya pemerintah kecamatan, desa/lurah setempat untuk membantu KPU melalui PKS dalam memastikan lokasi warganya dengan dengan TPS yang ditentekukan. “Dalam pemetaan TPS ini kami sangat mengharapkan masukan agar masyarakat yang dulunya enggan ke TPS karena jauh dari titik bisa didekatkan. Termasuk membantu penyelenggara kami ketika menemukan daftar pemilih sementara di cek baik-baik, apakah betul wilayah TPSnya dekat dengan nama yang bersangkutan,” harapnya. (mum)