FAJAR, MAKASSAR-Mendukung peningkatan produksi garam di Sulawesi Selatan, Dinas Kelautan dan Perikanan mendorong pemerintah daerah menyosialisasikan potensi tambak garam.
Ada lima Kabupaten di Sulsel yang kini tercatat menaikkan produksi dan mutu garam, yakni di Jeneponto, Takalar, Pangkep, Maros, dan Selayar.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, Muhammad Ilyas mengatakan saat ini petani garam di dorong untuk menaikkan produk dan kualitas garam, agar nantinya garam lokal dari Sulawesi Selatan bisa masuk ke dalam pabrik.
Kata dia, saat ini garam dari petambak di Kabupaten bisa memenuhi kebutuhan garam di Sulsel. Untuk itu, pemerintah daerah didorong dan mensosialisasikan potensi tambak garam di daerahnya masing-masing.
“Salah satu caranya dengan membuat perda yang bisa membantu petambak garam,” tuturnya.
Ilyas juga mengatakan Sulsel menghasilkan 145,338 Ton Garam tahun 2019 lalu, ini menjadikan Sulsel sebagai salah satu sentra penghasil garam yang menjanjikan.
Hal ini mendorong Dinas kelautan dan perikanan Sulawesi Selatan tengah menyusun Rancangan Peraturan Gubernur Sentra Ekonomi Garam (Segar) provinsi Sulawesi Selatan.
“Di Takalar saat ini sudah menyusun strategi berupa rencana aksi yang nantinya menjadi kegiatan untuk dilaksanakan di dinas yang berkaitan dengan produksi garam,” kata Muhammad Ilyas
Kepala Bidan Pengelolaan Penataan Ruang Laut Pesisir dan pulau-pulau kecil Sulsel, Sitti Masniah Djabir menjelaskan potensi garam sebenarnya dari segi potensi lahan, sangat menjanjikan untuk di kembangkan.
Hanya saja perlu teknologi yang lebih maju untuk meningkatkan, bukan cuman kuantitas tapi juga kualitas garam.
” Ketika di daerah bisa menerapkan ini, sudah bisa mendongkrak harga di petambak garam” jelas Sitti Masniah.
Lalu adanya Ranpergub disetiap daerah penghasil garam, juga diharapkan bisa menjadi pegangan bagi petambak. Bukan cuman soal regulasi, tapi kepastian harga agar tidak mengecewakan Petambak.
“Sebenarnya minat ada tapi ketika harga garam turun minat juga menurun, ini di liat dari menurunnya petambak garam” tutupnya. (wis/*)