English English Indonesian Indonesian
oleh

Ratusan Pemilih Pemula Jadi Peserta Sekolah Kebangsaan Tular Nalar di Makassar

MAKASSAR, FAJAR— Tular Nalar, program Mafindo yang didukung google.org menggelar Akademi Digital Lansia dan Sekolah Kebangsaan di Makassar. Diketahui, dua program ini digelar di 37 Provinsi di Indonesia yang pelaksanaannya dipimpin langsung oleh Program Manager Tular Nalar Mafindo Santi Indra Astuti.

Khusus di Makassar, Akademi Digital Lansia akan digelar pada Rabu (16/11/2022) bekerjasama dengan BKKBN. Sementara Sekolah Kebangsaan telah digelar pada Senin (14/11/2022) di Baruga Anging Mammiri.

Peserta Sekolah Kebangsaan berjumlah 110 orang terdiri dari siswa dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Makassar. Kegiatan ini dihadiri Kepala Dinas Kominfo Makassar Mahyudin yang mewakili Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, dan Ketua Mafindo Makassar Dr. Arnidah, S.Pd, M.Si.

Ada delapan fasilitator yang diturunkan dalam kegiatan Sekolah Kebangsaan di antaranya Andi Fauziah Astrid, Fajrin Baids, Dian Ismidiati, Muhajir, Nurul Septiani, Sahid, Andriani, Fifi Fajriani.

Ketua Mafindo Makassar Arnida mengatakan, Sekolah Kebangsaan digelar di 37 Provinsi di Indonesia. Sementara Makassar menjadi daerah pelaksana pertama Sekolah Kebangsaan dan sekaligus menjadi role model bagi provinsi lainnya.

Lebih lanjut Arnida mengatakan Sekolah Kebangsaan adalah pelatihan Program Tular Nalar yang menyasar Gen-Z di 37 Provinsi di Indonesia, sebagai first time voters (pemilih pemula), yang harus dipersiapkan dan dipaparkan sedini mungkin dengan konsep democratic and political resilient dan digital citizenship.

“Dengan demikian diharapkan pada tahun 2024 para pemilih pemula dapat dengan sadar dan bertanggung jawab mendukung iklim demokrasi dan politik yang kondusif,” ujarnya.

Arnida juga mengatakan, setelah mendapatkan pelatihan Sekolah Kebangsaan dari para fasilitator bersertifikat TOT, para peserta akan dapat mempraktikkan democratic and political resilient dan digital citizenship, melalui konten digital di media sosial yang mereka miliki.

“Semoga Kota Makassar sebagai pelaksana Sekolah Kebangsaan Program Tular Nalar ini dapat menjadikan kegiatan ini sebagai momentum lahirnya Gen-Z yang cakap, cerdas dan bijak dalam bermedia digital, terutama sebagai first time voters (pemilih pemula) pada pemilu 2021 nanti,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kominfo Makassar Mahyudin dalam sambutannya mewakili Wali Kota Makassar menjelaskan mengenai kemampuan generasi Z yang cakap dalam digital skill. Hanya saja digital safety, digital ethics dan digital culture masih belum memadai sehingga rawan terpapar hoaks dan propaganda media.

“Lihat di instagram atau di media sosial lainnya, bad news is good news. Berita jelek menjadi sesuatu yang baik bagi netizen. Buktinya banyak komentar bad news netizen dibanding menyebar berita baik,” ujarnya.

Kata Mahyudin, Pemkot Makassar mengapresiasi kehadiran Program Sekolah Kebangsaan Tular Nalar di Makassar sebab hadir untuk mengedukasi kaum muda mengenai pentingnya mengutamakan good news ketimbang bad news. “Tular Nalar menyebarkan berita yang baik, mari kita ikuti yang baik kita tularkan dengan baik kita jadi manusia yang baik,” ujarnya.

“Semoga kegiatan ini membangun literasi digital yang baik bagi generasi Z, agar mereka ikut menularkan informasi baik pada masyarakat, berharap literasi digital di Makassar berjalan sesuai harapan,” tandas Mahyudin.

Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan sejumlah materi dari fasilitator seperti diskursus demokrasi dan pemilihan, partisipasi warga negara khususnya dalam Pemilu, menjadi pemilih kritis, dan periksa fakta khususnya mengenai hoaks dan cara menangkalnya. (*)

News Feed