FAJAR, MAKASSAR-Tersedianya Bright Gas di Sulsel menjadi angin segar bagi pelbagai jenis usaha. Terkhusus buat peternak, ketersediaan Gas Petroleum Cair (Elpiji) menjadi energi besar untuk menyokong pelaku usaha.
Data Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen PKH, saat ini di Sulawesi Selatan (Sulsel) diketahui terdapat sekitar 1.683 peternak ayam potong. Terdiri atas 967 peternak mandiri, 244 internal (kandang komersial perusahaan), dan 472 kemitraan dengan perusahaan perunggasan terintegrasi (pabrikan).
Sulsel pada tahun 2021 terdapat produksi daging ayam ras sebanyak 64.211 ton berkontribusi sebesar 1,96 persen terhadap produksi daging ayam nasional. Sementara kebutuhan konsumsi daging ayam di Sulsel sebanyak 50.636 ton sehingga surplus sebanyak 13.575 ton. Pemerintah Provinsi Sulsel pun optimis produksi 2022 ini ada peningkatan 2-5 persen.
Hal itu lantaran terus dikumandangkannya bahwa, daging ayam juga menjadi solusi permasalah stunting di Indonesia akibat kurangnya asupan gizi khususnya pada anak-anak. Kampanye tersebut seperti yang digencarkan Kementerian Pertanian, yaitu gerakan Gemar Makan Ayam (Gemaya) agar tingkat konsumsi daging ayam terus meningkat setiap tahun.
Para peternak ayam pun terus berusaha meningkatkan kualitas daging ayam. Di antaranya dengan menjaga agar ayam-ayam tetap tumbuh dengan baik sejak kecil di kandang atau peternakan.
Bagi peternak di Sulsel hal itu kini bukan masalah bagi mereka. Menjamin kualitas daging ayam tidak begitu ribet dilakukan. Hal itu karena penunjang dasar mereka, yaitu Gas Petroleum Cair (Elpiji) jenis Bright Gas oleh PT Pertamina (Persero) mudah didapatkan. Bahkan menjadi pencerah bagi peternak.
Salah satunya dari peternakan milik Satriya Majid, di Tompo Bulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Satriya mengatakan, elpiji berwarna pink fuschia ini digunakan untuk membantu menghangatkan anak ayam (brooding). Proses brooding ayam berlangsung selama 10-15 hari, bergantung cuaca setempat. Proses menghangatkan menggunakan generator panas.
Generator panas memiliki cakupan aplikasi yang luas dengan sempurna mengatasi tugasnya. Itu dibuktikan karena model ini bekerja pada bahan bakar gas, burner dilengkapi dengan serangkaian transisi dari aliran cair ke aliran utama.
“Fitur-fitur pada elpiji Bright Gas memberi rasa aman, tidak membahayakan manusia dan ayam-ayam di kandang,” katanya.
Double Spindel Valve System (DSVS) dan Safely Valve pada Bright Gas mencegah kebocoran tabung dan mengurangi tekanan gas. “Ini juga yang membuat penggunaan sangat irit, makanya saya tetap memilih bright gas ini,” bebernya.
Untuk posisi brooding, Sartriya menyatakan saat ini bright gas sangat membantu. Itu karena dengan menggunakan gas pemanasan bisa terjaga dan terus stabil.
“Sehingga kualitas tumbuh ayam sangat baik sehingga menjaga kualitas daging ayam juga,” katanya. Dalam waktu sepuluh hari dia bisa menghabiskan 20 tabung untuk 60 ribu ekor.
“Jadi kami memang sudah menjadi pengguna tetap, karena memang bright gas sangat mendukung produksi kami dan kualitas ayam kami,” bebernya. Keberhasilan ternak rata-rata 90 persen. Sehingga kata Satriya dalam setahun terakhir produksinya selalu meningkat setiap bulannya dengan rata-rata di atas 5 persen.
Hal serupa dirasakan, peternak asal Kabupaten Soppeng, Farhan Ashari. Bagi dia, elpiji bright gas memengaruhi tumbuh kembang ayam dengan baik. Sehingga menjadi lebih sehat.
“Jadi kami yang bermitra dengan perusahaan sudah tidak ragu lagi menjamin kualitas ayam kita,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Aan itu dalam sekali brooding di atas hingga 100 ribu ekor. Dia juga menggunakan generator panas yang memakai gas.
Untuk itu, bagi Aan yang dibutuhkan sekarang adalah stabilitas stok. Serta harga diharap tidak berfluktuasi.
Terpisah, Senior Supervisor Communication dan Relations Pertamina MOR VII, Taufiq Kurniawan, mengatakan penggunaan Bright Gas di Sulsel cukup baik. Itu karena tidak hanya usaha-usaha restoran dan perhotelan saja yang sadar akan penggunaannya.
Usaha-usaha peternakan nyaman menggunakan. “Tidak lain karena mereka membuktikan bahwa lebih irit,” ujarnya kepada FAJAR.
Taufik menyampaikan, bright gas lebih irit karena Double Spindel Valve System (DSVS) dan Safely Valve pada Bright Gas. Sehingga mencegah kebocoran tabung dan mengurangi tekanan gas.
Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN, Andi Yuliani Paris sebelumnya juga memberi apresiasi ke Pertamina karena masyarakat bisa lebih mudah mendapatkan gas. Baik yang non subsidi maupun subsidi.
Bahkan, Andi Yuliani berharap menyampaikan keinginan agar satu desa punya satu pertashop. Hal ini untuk mempermudah masyarakat di desa-desa mendapat BBM dan gas. (farisal/*)
