English English Indonesian Indonesian
oleh

Bengkulu Lahirkan Program yang Menyentuh Masyarakat, RS Khusus Perempuan hingga Peduli Anak Yatim

FAJAR, MAKASSAR-Demi menciptakan kebahagiaan di masyarakat, Pemerintah Kota Bengkulu terus melahirkan program yang menyentuh langsung masyarakat. Utamanya kebutuhan khusus.

Hal itu disampaikan langsung Wakil Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi di Lt 19 Graha Pena, Makassar, Senin, 7 November.

Pria berlatar belakang jurnalis itu menyampaikan, bersama Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan telah mempelopori peminjaman mobil dinasnya untuk pernikahan warga. Program diberi nama HD Oto.

HD (Harapan dan Doa) Oto (mobil) ini telah dimulai sejak April 2019 lalu. Melalui program ini, warga kurang mampu yang hendak menikah diberi fasilitas peminjaman mobil dinas wali kota secara gratis untuk mengantarkan calon mempelai ke lokasi pernikahan. Khusus Sabtu dan Minggu.

“Mobil dinas Wali Kota yang bisa digunakan warga berjenis Toyota Alphard dengan pelat merah BD-1-A. Selain itu, ada mobil dinas BD-2-A berjenis Toyota Fortuner,” ujarnya, usai menghadiri pembukaan Rekening Apeksi, kemarin.

Lalu, ada program relegius bertajuk sedekah Rp2.000 per hari. Program yang di gerakan bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bengkulu.

“Untuk saat ini kita sudah bisa mencapai Rp100 juta per bulan,” katanya. Hasilnya sangat memuaskan saat ini, karena tidak hanya warga kurang mampu yang mendapatkan hasilnya. Pelbagai masalah ekonomi warga bisa mendapatkan bantuannya.

Sedekah ini, kata dia, awalnya digeliatkan pada ASN. Tetapi, hingga saat ini masyarakat umum pun terlibat. Bahkan, anak sekolah juga memberikan. Sedekahnya. Jadi perilaku sedekah sejak dini mulai terbangun. “Kita ini kota kecil, APBD kecil, masyarakat hanya sekitar 400 ribu jiwa, tetapi kebahagian sudah bisa dilihat,” katanya.

Bahkan, di kalangan pemerintah khususnya dipejabat juga punya program peduli yatim. Seluruh pejabat jadi orang tua asuh.

Tidak besar yang harus ditanggung, minimal Rp200 ribu per orang. Wali kota minimal 20, wawali 10, dan eselon dua minimal 4. “Ini berlaku hingga eselon empat. Uang anak yatim dari pribadi sendiri pejabat,” bebernya.

Pada bidang kesehatan, kata dia, pihaknya juga memprogramkan seluruh masyarakat harus punya BPJS. Anggaran setiap tahun untuk itu Rp8 miliar.

Kemudian, ada Rumah Sakit (RS) khusus wanita. Mulai dari manajemen, dokter, perawat, pasien, dan perangkat lainnya adalah perempuan.

Ada juga salon RS. Jadi pasien yang baru keluar dari RS harus merasa bahagia keluar. Pasien baru keluar harus masuk salon, keramas, dan perawatan lainnya.

“Bahkan, saya sudah pasang langsung baliho, berisikan nomor telepon pribadi saya dan pak wali,” katanya. Sehingga masyarakat bisa menghubungi langsung, bahkan ada yang curhat. Dari permasalahan pribadi hingga masalah ekonomi dia kerap mendapatkan pesan dari warganya. (sal/*)

News Feed