FAJAR, BONE -Pendidikan menjadi barang yang mahal buat Irmayani (19). Bagaimana tidak mahasiswa semester 3 di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Bone terancam putus kuliah karena tak ada biaya.
Saat ditemui FAJAR, anak kedua dari 3 bersaudara ini meneteskan air mata karena tekadnya untuk melanjutkan melanjutkan pendidikan harus terhambat. Bahkan berpotensi putus di tengah jalan.
Sangat disayangkan jika cita-cita harus terkubur sebelum tercapai hanya karena faktor biaya. Pihak terkait mesti peka akan hal ini.
“Orang tuaku mengalami sakit jantung, itu membuat mereka menyerah, dan tak bisa membiayai kuliah saya lagi,” ujar Irmayani.
Anak dari pasangan Kadir dan Hasma ini tak kuat menahan tangis sambil bertutur. Hingga saat ini ia masih memikirkan bagaimana cara membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT), sebab dipastikan jika mengharapkan pendapatan orang tua itu sangat mustahil.
“Saya tidak tahu lagi bagaimana cara membayar UKT saya, kalau tidak ada saya terpaksa berhenti kuliah,” terangnya sambil meneteskan air mata.
Hingga berita ini diturunkan pihak kampus belum mengetahui perihal tersebut. Sedangkan ia sangat berharap masih bisa melanjutkan kuliahnya.
“Kampus belum tahu masalah ini, kalau ditanya saya masih mau sekali lanjut kuliahku kasian hingga selesai,” ujarnya sambil mengusap air matanya.
Untuk diketahui Irmayani merupakan Gadis kelahiran Padang Loang, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone. Sejatinya kampus bisa memberikan beasiswa untuknya. (sae/*)