English English Indonesian Indonesian
oleh

Humanis FIB Unhas Gali Sejarah Lakkang

FAJAR, MAKASSAR-Himpunan Mahasiswa Departemen Ilmu Sejarah Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin (HUMANIS KMFIB-UH) menyelenggarakan seminar untuk memaparkan hasil penelitian sejarah yang dilakukan di Kelurahan Lakkang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

Kegiatan tersebut digelar di Aula Prof. Mattulada, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin, yang dihadiri oleh beberapa pihak, di antaranya adalah Camat Tallo, Lurah Lakkang, dan tokoh-tokoh masyarakat serta narasumber di Kelurahan Lakkang.  

Kegiatan ini berlangsung sejak pagi hingga sore setelah ashar, Jumat, 4 November. Diawali dengan pesembahan Tari Paduppa dari UKM Kosaster KMFIB-UH, Angngaru dari salah satu mahasiswa Ilmu Sejarah, dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars Unhas, Mars Sastra Unhas, dan Mars Ilmu Sejarah Unhas.

Rangkaian acara kemudian dilanjutkan sambutan-sambutan, mulai dari Ketua Panitia, Ketua Himpunan, Ketua BEM KMFIB-UH, Lurah Lakkang, Camat Tallo, dan terakhir Ketua Departemen Ilmu Sejarah, Dr Ilham Daeng Makkelo sekaligus membuka kegiatan tersebut. Sebelum ke acara inti yaitu penyampaian materi, dilakukan pemutaran video dokumenter yang merupakan salah satu luaran dari penelitian.

Di penghujung acara ada persembahan puisi berjudul “Sukmaku di Tanah Makassar” karya Asia Ramli Prapanca yang dibaca lantang dan khidmat oleh Andi Usrawi Mappaseng, salah satu mahasiswa Ilmu Sejarah. 

Lurah Lakkang sangat mengapresiasi program dari HUMANIS KMFIB-UH ini. Ia mengatakan bahwa selama ini Lakkang masih kurang informasi kesejarahannya, tentang siapa orang pertama yang datang ke sana, berasal dari mana, dan mengapa orang tersebut datang ke Lakkang.

“Lakkang saat ini sedang diupayakan untuk menjadi objek ekowisata,” ujarnya.

Menurut Lurah Lakkang tersebut, hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah cerita sejarahnya. Oleh karena itu, Iamerasa sangat terbantukan dalam hal mengetahui sejarah Lakkang dengan adanya penelitian tersebut.

Selain itu, Ketua Departemen Ilmu Sejarah FIB Unhas, Ilham Daeng Makkelo menyampaikan, mahasiswa sejarah harus benar-benar bisa mengaplikasikan disiplin ilmunya.

Metodologi sejarah perlu diterapkan melalui berbagai praktik pengadian dengan tema-tema tertentu, seperti, sejarah kota, desa, dan sebagainya.

Penelitian sejarah desa sangat penting, selain mahasiswa mendapat data sejarah, juga bisa belajar beradaptasi dengan masyarakat di lokasi-lokasi penelitian. Ini bisa menjadi modal untuk kedepannya nanti, terlebih bagi calon-calon sejarawan.

Pada kesempatan ini, salah satu dosen Ilmu Sejarah, Dr Suriadi Mappangara memberikan materi pengantar penelitian sejarah desa, terkait aspek-aspek dan metodologinya. Dua mahasiswa Sejarah bernama Muhammad Thayyeb Yasir dan Darmawati selaku tim peneliti menjadi pembicara yang melaporkan hasil penelitian.

“Tentunya kelancaran kegiatan ini tidak lepas dari bantuan beberapa elemen, seperti, pihak Departemen Ilmu Sejarah, pihak Fakultas Ilmu Budaya, pemerintah Kecamatan Tallo, pemerintah Kelurahan Lakkang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Makassar, alumni Ilmu Sejarah, masyarakat Lakkang, dan lain-lain,” jelas Muhammad Thayyeb. (*/)

News Feed