English English Indonesian Indonesian
oleh

Dosen Lintas Fakultas UMI Buat Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting di Batetangnga

FAJAR, MAKASSAR-Dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar melakukan pengabdian masyarakat (abdimas) di Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Polman. Di desa Binaan itu berlangsung kegiatan abdimas oleh tim Dosen Lintas Fakultas (FKM dan Fakultas Agama Islam) Universitas Muslim Indonesia yang terdiri atas Suchi Avnalurini Sharief, S.Si.T., SKM., M.Keb, Dr. Sitti Patimah, SKM., M.Kes, dan Dr. H. Nukman, MA.

Kegiatan tersebut pun disambut hangat oleh pemerintah dan masyarakat desa. Hadir 35 orang undangan yang tediri atas tokoh masyarakat, remaja putri, ibu hamil, ibu balita, kader posyandu dan bidan desa.

Abdimas dilakukan dalam bentuk komunikasi, informasi, motivasi dan edukasi (KIME) menggunakan media visual dan media cetak (buku pencegahan stunting berbasis desa) tentang masalah malnutrisi khususnya stunting yang ditinjau secara ilmu kesehatan dan agama Islam.

Selain itu ada skrining status gizi-kesehatan masyarakat khususnya kelompok berisiko untuk melahirkan generasi stunting.

Sitti Patimah membeberkan, kepala desa dan BPD menyambut baik. Itu terdengar dalam sambutannya yang menyampaikan bahwa kegiatan ini telah lama dinantikan oleh masyarakat dan pemerintah desa.

“Karena Desa Batetangnga merupakan daerah dengan angka prevalensi stunting yang tinggi,” ujarnya.

Harapannya kata dia, masyarakat mendapatkan pengetahuan, pemahaman, serta minat yang tinggi untuk melakukan upaya pencegahan stunting di tingkat keluarganya, sehingga dapat menurunkan angka kejadian stunting di desa Batetanga.

Lebih lanjut, ia menyebutkan, kepala desa berharap agenda itu tetap terlaksana secara sustainable karena masyarakat sangat membutuhkan ilmu dan keterampilan untuk mencegah anak dari stunting di level keluarga.

Addapun hasil evaluasi KIME untuk melihat sejauh mana perubahan pengetahuan, sikap dan self efficacy masyarakat dalam upaya pencegahan stunting karena masih dalam proses pengolahan data.

Akan tetapi, di dalam proses implementasi KIME yang interaktif antara pemateri dengan peserta melalui komunikasi dua arah terlihat masyarakat telah mengerti dan memahami materi yang disampaikan oleh tim pengabdi. (mil/*)

News Feed