FAJAR, MAKASSAR-Mubes IX DPP KKIT yang berlansung pada 30 Oktober 2022 di Maxone Hotel akan dihadiri sejumlah tokoh KKIT dan perwakilan KKIT dari berbagai wilayah.
Ketua Pelaksana Annis Sangi mengatakan selain para tokoh, beberapa pengusaha islam toraja juga akan hadir beserta unsur pemerintahan.
Sementara itu, Tim perumus pada PRA MUBES telah merampungkan draft dan bahan yang akan dibahas dan sahkan dalam MUBES.
Ketua Tim Perumus Nasaruddin Linggi Allo mengatakan tim telah bekerja maksimal untuk menghadirkan bahan yang relevan dengan kebutuhan organisasi KKIT ke depan.
“Kita siapkan draft perubahan AD/ART yang kekinian dengan merevisi pasal-pasal karet dalam AD/ART lama, bahkan kelengkapan organisasi lainnya juga telah dipersiapkan, termasuk visi misi dan garis besar program kerja yang selama ini belum pernah terpikirkan,” ujarnya.
Dalam pembukaan Mubes juga akan diketengahkan sejarah singkat terbentuknya organisasi islam toraja hingga kini bermetamorfosis menjadi Kerukunan Keluarga Islam Toraja (KKIT).
Sejarah telah mencatat bahwa, kelompok Islam Toraja sudah ada sejak tahun 1950, namun belum punya nama secara permanen dan belum terkoordinir sebagaimana layaknya organisasi lain seperti sekarang ini.
Baru pada Tahun 1958 terbentuk wadah dengan nama Rukun Toraja Islam (RTI) yang di pimpin oleh AD. Tandiara, seorang imam tantara kala itu, dengan program utama mendirikan sarana ibadah berupa masjid dari bahan kayu dan bambu serta pengumpulan zakat, infaq, dan sadaqah.
Akibat pecahnya DI-TII saat itu sehingga masyarakat menghindar dan meninggalkan kampung masing-masing hingga tahun 1960. Awal tahun 1961 keluarga islam Toraja kembali melaksanakan musyawarah, dan sepakat merubah nama menjadi Himpunan Masyarakat Islam Tana Toraja (HIMIT) yang di pimpin oleh Ir. Puang Paliwan Tandilangi, yang berkedudukan di Rantepao.
