English English Indonesian Indonesian
oleh

Anies Pasca Ulang Tahun Golkar

Hari Ulang Tahun ke-58 Golkar yang diadakan pada Jumat (21/10/2022) lalu menyita perhatian publik, sebab urutan tamu yang datang pada saat itu tidak mengikutsertakan Anies Baswedan yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus bakal calon Presiden yang diusung oleh Partai Nasdem. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, Anies Baswedan tidak diundang ke acara dikarenakan yang diundang dalam acara ini hanya para ketua umum (ketum) partai politik (parpol).

Meskipun tidak diundangnya Anies Baswedan sempat menjadi perhatian oleh beberapa kalangan, perhatian publik juga tertuju pada hasil survei Algoritma Research & Consulting yang menunjukkan bahwa, 29 persen responden yang merupakan warga Jakarta masih menginginkan Anies Baswedan maju sebagai calon presiden setelah masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta telah habis. Meski Anies Baswedan tergolong baru di dunia politik, Anies tetap menyita perhatian publik sepanjang tahun. Model kepemimpinan yang ditawarkan dan ditampilkan oleh Anies Baswedan bersifat transformasional dan tentu saja berbeda dengan model kepemimpinan transaksional (gaya dulu).

Teori kepemimpinan transformasional adalah teori yang menekankan pada aspek peran komunikasi dan menyoroti bagaimana seorang pemimpin yang dianggap anutan masyarakat bisa mempertahankan tingkat kepercayaan pendukung mereka, yang luar biasa dan memberikan inspirasi kepada para pendukungnya untuk meniru perilaku mereka sebagai pemimpin (Gardner, 2003). Sedangkan teori kepemimpinan transaksional berfokus kepada hubungan pertukaran di antara pemimpin dengan para pendukungnya. Teori Kepemimpinan transaksional hanya berkaitan dengan pemenuhan harapan untuk dirinya sendiri dan kepentingan untuk jajarannya. Pemimpin yang tidak bisa memenuhi hal tersebut akan kehilangan reputasi dan tidak dianggap sebagai pemimpin yang efektif (Lestari & Yogyakarta, 2021).

Anies Baswedan terbukti berhasil membawa warganya lebih bahagia dibandingkan era sebelumnya. Peneltian Polstat Apna menyebut sebanyak 68,1 persen responden merasa bahagia dengan kepemimpinan Anies Baswedan di DKI Jakarta selama lima tahun. Sementara sisanya, sebanyak 26,7 persen merasa kurang bahagia dan 5,2 persen tidak tahu. Namun, nilai positif untuk Anies Baswedan dalam menciptakan kebahagiaan warga dan kondisi lima tahunan tadi, tidak sejalan soal mengatasi banjir dan kemacetan. Kapabilitas dan kepemimpinan Anies dinilai melalui pendekatan kepemimpinan transformasional dalam menangani banjir DKI Jakarta. Anies Baswedan memang memiliki kesan seorang pemimpin yang memiliki kapabilitas dan kepemimpinan yang baik dalam menangani permasalahan yang kompleks dilihat dengan kesigapannya dalam merespons banjir yang sering melanda DKI Jakarta.

Dari beberapa pernyataan dan fakta di atas dapat ditarik bahwasannya Anies Baswedan adalah seorang figur politik yang cukup berhasil dalam membangun citra dirinya yang positif. Keberhasilan dapat dilihat melalui umpan balik (feedback) yang diberikan masyarakatnya melalui kritik, saran dan informasi pengaduan dari masyarakat. Marketing politik yang ditawarkan oleh Anies Baswedan untuk membangun citra dirinya pun dibungkus dengan apik sehingga bisa dengan mudah diterima masyarakat. (*)

News Feed