NUSA DUA, FAJAR — Keindahan batik Toraja diharapkan menjadi daya tarik wisatawan. Kain tradisional Toraja dipamerkan di Bali dengan tema ‘Exotic Toraja’.
Kegiatan ini diselenggarakan The Aburva Kempinski. Selain Toraja, kekayaan keragaman budaya, warisan, dan filosofi dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Mauku, dan Papua juga dipamerkan. Toraja mewakili Sulawesi.
Kegiatan yang menampilkan batik Toraja ini diyakini mampu mengembalikan kejayaan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf). Toraja telah lama menjadi destinasi unggulan setelah Bali.
“Keindahan warisan Toraja ini akan ditampilkan di Bali, juga sebagai promosi wisata,” ujar Director of Marketing Communications The Apurva Kempinski Bali Danti Yuliandari, Jumat, 21 Oktober.
Kegiatan ini diharapkan membantu pemerintah mengembalikan kejayaan pariwisata, termasuk di industri kreatif. Toraja juga masuk sebagai destinasi unggulan yang menjual keindahan alam dan budaya.
Danti mengemukakan, untuk mengenalkan kain khas Toraja, pihaknya menggandeng perancang busana yang punya ketertarikan etnik tradisional. Salah satunya Dwi Iskandar. Ia memadukan kain tradisional dengan desain kontemporernya.
“Jadi kain etnik Toraja ini dikombinasikan pertunjukan tari tradisional Sulawesi di Pendopo Lobby Resor,” sebutnya.
CEO of Genus Group Indonesia Yohan Tangkesalu, menambahkan tak hanya kain khas Toraja yang diperkenalkan di Bali, namun juga rempah-rempah dari Sulawesi. “Tujuan dari kampanye ini adalah pelestarian budaya,” tutur Yohan.
