English English Indonesian Indonesian
oleh

Sulsel Optimis, Tangguh, dan Berdaulat

Selamat ulang tahun ke-353 Sulsel, laman resmi pemerintah provinsi  Sulsel menulis bahwa Sulsel Optimis bermakna sejalan dengan komitmen pemerintah dan masyarakat yang bersama-sama bersinergi dalam sebuah optimisme. Sulsel Tangguh bermakna melahirkan keyakinan dalam kebersamaan menghadapi segala tantangan dan hambatan.

 Sulsel Ekonomi Berdaulat bermakna menekankan semangat gotong-royong membangun untuk kemandirian Sulawesi Selatan menuju masyarakat adil, makmur, dan sejahtera.

Kebutuhan dasar masyarakat  Sulsel adalah pangan yang murah, pendidikan yaitu sarana yang tersedia bagi semua masyarakat dengan biaya pendidikan yang  murah atau terjangkau dan biaya pemeriksaan kesehatan dan pengobatan bagi masyarakat yang sakit.

Sulsel memiliki faktor iklim yang sangat berpengaruh terhadap tumbuh dan berkembangnya setiap tanaman. Oleh sebab itu, maka tidak heran kalau Sulsel sebagai Lumbung Pangan. Tetapi masalah yang ada saat ini adalah luas kepemilikan lahan bagi petani rata-rata kecil karena harga tanah yang semakin meningkat sehingga konversi lahan semakin meningkat. Petani umumnya hanya sebagai penggarap lahan milik orang lain sehingga pembagian hasil lahan terbagi dua. Petani banyak  meninggalkan desa dan ke kota untuk mencari kerja. Sehingga hal ini akan menurunkan produksi. Produksi sebagai bahan pangan berkurang akan menyebabkan harga pangan meningkat. Pemerintah kabupaten/kota  harusnya melarang agar “lahan pertanian jangan dikonversi ke peruntukan lain”.

Pada daerah-daerah kabupaten masih ada lahan  tidur, sehingga perlu dioptimalkan agar dapat ditanami sehingga dapat meningkatkan jumlah lahan pertanian kembali.

Selain itu, pendidikan formal yang intensif bagi petani perlu diberikan agar pengetahuan memanajemen lahan mulai hulu sampai hilir dapat berkembang. Akan memunculkan kreativitas dan inovasi sehingga produksi pangan dapat optimum.

Pengembangan standar sarana dan pra sarana pendidikan merupakan hal penting sebagai upaya peningkatan akses dan penjaminan mutu layanan pendidikan. Kalau masyarakat mendapatkan akses pendidikan bagi anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sanggar kegiatan belajar, sekolah menengah atas, sekolah luar biasa, sekolah menengah kejuruan, perguruan tinggi dan perpustakaan daerah maka tentu masyarakat Sulsel akan menjadi pintar dan cerdas. Akan mampu menghadapi tantangan dan hambatan, sehingga mandiri dan dapat berdaulat  dari segi ekonomi.

Pemerintah provinsi dalam hal ini dinas kesehatan telah mengupayakan pelayanan kesehatan yang optimal. Ketersediaan Sumber Daya Manusia serta sarana dan prasarana di Fasilitas Kesehatan menjadi hal yang utama. Pengurangan antrean untuk dilayani dengan cara memanfaatkan digitalisasi dan antrean online bagi pasien  primer maupun rujukan. Direksi BPJS Kesehatan Wilayah Sulsel, Sulbar, Sulteng dan Maluku, Beno Herman menyampaikan bahwa distibusi tenaga dokter umum khususnya pada fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di kabupaten / Kota dengan rasio lebih dari 1: 5000 peserta. Saat ini perawatan luka, pulpitis, dan persalinan normal dapat diselesaikan di FKPT.

Semoga Umur ke-353 Sulsel ini dengan menggunakan angka Lontara, bisa menjadi momentum untuk Bersama Bersatu karena Bersatu akan Kuat. (*)

News Feed