English English Indonesian Indonesian
oleh

Madrasah Janji Monitoring Paguyuban

FAJAR, MAKASSAR-Pihak madrasah bersama paguyuban dan pelapor melakukan pertemuan, Sabtu, 15 Oktober, di MTsN 1 Makassar. Hal tersebut merespons pemberitaan mengenai paguyuban sebelumnya.

Wakil Kepala Madrasah bagian Humas, Nurhana menjelaskan, persoalan itu hanya disebabkan oleh miskomunikasi. Semua orang tua siswa yang tergabung dalam paguyuban, bersama dengan pelapor telah duduk saling bertukar pikiran. “Kami tadi sudah duduk bersama, bagaimana paguyuban betul-betul jadi wadah kelas Tahfidz itu untuk silaturahmi dan perkembangan anak mereka,” ujar Hana.

Hana berjanji, ke depan, paguyuban akan berjalan dengan batasan fungsinya sendiri. Seperti transparansi kas akan dilaporkan pada pihak madrasah melalui wali kelas masing-masing. “Boleh juga mengundang Wakamad, karena itu (uang) milik para orang tua siswa dan dikelola oleh mereka sendiri,” imbuhnya.

Ia meyakinkan bahwa wali kelas akan mendengarkan dan mengayomi setiap orang tua siswa. Setiap ada pembelian barang dan pengerjaan sesuatu hal di ruang kelas, akan didiskusikan lebih dahulu.

“Jadi tadi itu semua dibahas, terkait pemberitaan kemarin. Semua pengurus saling memaafkan, berjalan ke depan, Insyaallah tidak akan terjadi lagi seperti itu,” harapnya.

Ia menyebut bahwa paguyuban akan tetap ada, dengan jalur komunikasi harus lebih intens dengan pihak madrasah. Selain itu, ia telah berbicara secara mendalam dengan pelapor. “Saya sudah bertanya (pada pelapor), bagaimana ke depannya, tidak akan dilanjutkan laporannya,” jelasnya.

Orang tua siswa, Aribah Tul Nafisah mengungkapkan, kemarin pihak madrasah melalui Humas telah menyatakan maaf. Baik itu atas narasi wajib membeli baju oleh paguyuban dan wali kelas, maupun mengenai anaknya yang di-announced di dalam kelas.

“Pihak madrasah tidak menyarankan, apalagi wajib untuk pakai baju kaos Porseni. Inisiatif paguyuban saja pengadaannya. Dan karena sudah banyak yang lis, maka wali kelas menyetujui,” bebernya.

Ia menjelaskan, bahwa semua orang tua siswa lainnya juga sudah menyampaikan hal serupa pada paguyuban. Ia berharap antara pihak madrasah melalui Wakamad Humas dan Wali kelas tidak berbeda pendapat. “Harapan saya semoga paguyuban bisa mendengar hal, info serta aturan dari madrasah dan bisa mengikuti,” tuturnya. (uca/*)

News Feed