FAJAR, MAKASSAR– Politeknik Negeri Pariwisata (Poltekpar) Makassar kembali menamatkan mahasiswanya sebanyak 611. Mereka dikukuhkan di hotel Claro Makassar, Kamis, 13 Oktober.
Kendati demikian, tak sekadar ditamatkan. Tetapi mereka yang sudah tercatat menjadi alumni ini, akan dilibatkan dalam program mendorong desa wisata.
Direktur Poltekpar Makassar, Muhammad Arifin menjelaskan dari 611 wisudawan yang dikukuhkan, 265 diantaranya telah memiliki pekerjaan.
“Rata-rata mereka ini yang juga dilibatkan membangun desa wisata dibeberapa kabupaten yang ada di Sulsel,” ucapnya.
Kata Arifin, kebijakan Menteri Pariwisata juga bahwa harus berkontribusi terhadap pengembangan pariwisata Kabupaten Kota atau pendampingan.
“Tadi malam saya laporkan ke mas Menteri bahwa Poltekpar telah mendampingi 7 desa wisata. Program ini akan terus kami lanjut,” katanya.
Para lulusan juga akan dibekali dengan komitmen dan konsistensi berupa uji kompetensi dan sertifikasi.
“Jadi mereka lulus ini tak hanya dilepas begitu saja, tetap ada pendampingan. Utamanya yang belum terlibat sama sekali dalam pengelolaan desa wisata,” ungkapnya.
Sekertaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Ni Wayan Giri Adyani berharap lulusan poltekpar ini bisa bekerja secara profesional. Bahkan bukan hanya bekerja. Tetapi bisa menciptakan lapangan kerja.
“Entrepreneurship atau kewirausahaan juga merupakan pendidikan yang diberikan mahasiswa saat kuliah. Ini menjadi bekal, tak lupa juga soft skill yang ditanamkan harus di jalankan,” ucapnya.
Sebab kata dia, kondisi saat ini harus inovatif dan kreatif. Makanya harus mampu menciptakan lapangan kerja. Untuk segi lain, alumni bisa menjadi bagian dari penggerak pariwisata yaitu menggerakkan desa wisata dengan cara mengajak wisatawan datang.
“Tetapi harus perhatikan juga pembangunan kepariwksataan berkelanjutan,” ucapnya.
Kepala Pusat Pengembangan SDM Parekraf, Faisal mengatakan saat ini ada imbauan memang jika lulusan kampus pariwisata diarahkan bisa terlibat di desa. Mereka harus membuat desa wisata, sehingga menggerakkan yang selama ini tertinggal.
“Selain itu diharapkan mampu berwirausaha. Menciptakan usaha-usaha yang berkaitan dengan wisata. Membuat travel atau usaha yang mengangkat potensi alam daerah,” tuturnya. (wis)