English English Indonesian Indonesian
oleh

Kelompok Perempuan dari IRT hingga Pelaku UMKM Dibekali Keterampilan Digital

FAJAR, MAKASSAR-Ruang Kolaborasi Perempuan bekerja sama dengan Kampus UMKM Shopee Makassar  menyelenggarakan pelatihan literasi digital untuk kelompok perempuan di Kampus UMKM Shopee Makassar.

Kegiatan ini diikuti oleh perempuan dari berbagai latar belakang, pelajar, ibu rumah tangga (IRT), dan pelaku UMKM, pada 10 Oktober   2022.

Kegiatan pelatihan ini merupakan rangkaian program dari Ruang Kolaborasi Perempuan dengan tema “Perempuan Cakap Digital: Peningkatan Keterampilan Digital untuk Peningkatan Ekonomi  Perempuan”.

Selama 3 bulan, 30 orang peserta akan mendapatkan pelatihan intensif mengenai digital dan akan menjadi local leader untuk  membagi pengetahuan kepada kelompok perempuan di daerahnya masing-masing.

Total 600 peserta akan mendapat pengetahuan tentang digital untuk peningkatan ekonomi. Program ini terlaksana atas dukungan Kedutaan New Zealand melalui pendanaan Head of Embassy Fund (HEF) 2022.

Tujuan kegiatan ini adalah agar peserta mendapatkan pengetahuan teknis tentang digital untuk peningkatan ekonomi serta memanfaatkan peluang digital dalam menghadapi tantangan akses dan fasilitas di daerah masing-masing.

Dalam kegiatan tersebut, peserta belajar tentang peluang bisnis online dan melakukan praktek bagaimana memulai usaha, memasarkan produk di marketplace dan mengoptimalkan penggunaan digital didampingi oleh instruktur dari Shopee.

“Kampus UMKM Shopee menyediakan fasilitas untuk para UMKM lokal untuk mengembangkan bisnisnya bersama Shopee. Kami memiliki 9 modul program yang bisa dipelajari untuk penegmbangan keterampilan  peserta,” ungkap Fiqran Munawawar,  Trainer dari kampus UMKM Shopee.

Ia berharap UMKM bisa naik kelas dengan memanfaatkan beberapa fasilitas belajar yang ada seperti ruang pelatihan, foto studio dan ruang live streaming.

Ketua Ruang Kolaborasi Perempuan, Muthmainnah Bahri mengungkapkan tantangan yang dihadapi kelompok perempuan  untuk memanfaatkan digital untuk peningkatan ekonomi adalah skill dan  akses belajar yang terbatas.

Menurutnya, peserta perlu ruang dan akses  belajar yang lebih besar  untuk mengembangkan keterampilam digital utamanya untuk kelompok yang terkendala akses  dan fasilitas.

“Dari survei yang kami lakukan, sebagian besar peserta memiliki perangkat digital namun penggunaannya hanya untuk  komunikasi dan hiburan. Banyak yang ingin belajar digital untuk memulai usaha tapi tidak ada mentor, ruang untuk belajar dan waktu yang terbatas,  utamanya untuk ibu rumah tangga” ungkapnya dalam rilis.

Dalam pelatihan ini, Ruang Kolaborasi perempuan berupaya memberikan akses agar perempuan utamanya ibu rumah tangga yang seringkali terkendala dengan beban domestik dan pengasuhan tetap dapat mengikuti peltatihan.

Tim RKP menyediakan Kids Corner atau sudut ramah anak agar peserta tetap bisa ikut belajar tanpa khawatir harus meninggalkan anak di rumah.  Hal ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi perempuan untuk belajar digital dan memanfaatkannya untuk  peningkatan ekonomi. (*/ham)

News Feed