FAJAR, BARRU-Kampung Baru Kelurahan Palanro merupakan salah satu daerah di Kabupaten Barru yang berjarak 124 km dari Kota Makassar. Sepanjang wilayah Kabupaten Barru bahagian Barat merupakan wilayah pesisir dan wilayah bahagian timur merupakan lahan pertanian.
Masyarakat pada umumnya berprofesi sebagai nelayan, petani, ASN, buruh tani, dan serabutan. Masyarakat Kampung Baru Kelurahan Palanro pada umumnya memiliki halaman rumah atau pekarangan yang luas sehingga potensi dimanfaatkan untuk berbudidaya ikan di kolam buatan.
Pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat Institut Teknologi dan Bisnis Maritim (ITBM) Balik Diwa pun menyasar wilayah Kelurahan Palanro Kabupaten Barru sebagai mitra PKM untuk berbudidaya ikan. Pelaksananya yaitu, Buana Basir dan Mesalina Tri Hidayani.
Budi daya ikan yang telah dilakukan oleh masyarakat mitra berupa ikan hias dan ikan konsumsi. Namun upaya pemeliharaan ikan konsumsi belum banyak diminati karena dianggap rumit dan tidak ekonomis di dalam pemeliharaan.
Tim pelaksana PKM ITBM Balik Diwa kemudian memberikan sosialisasi dan pelatihan terhadap masyarakat dan ibu – ibu Kampung Baru Palanro untuk berbudi daya sistem akuaponik. Budi daya sistem akuaponik lebih menguntungkan dengan memelihara ikan dan sayuran secara terintegrasi pada satu lahan. Berbudi daya sistem akuaponik memberi keuntungan di dalam pemenuhan konsumsi protein hewani sekaligus pemenuhan protein nabati pada kebutuhan setiap individu di dalam keluarga.
Berbudi daya sistem akuaponik disambut baik oleh masyarakat kampung Baru Kelurahan Palanro. Antusiasme masyarakat sekitar mengikuti kegiatan, mulai dari sosialisasi tentang berbudi daya ikan sampai kepada simulasi serta bimtek pembuatan pakan ikan.
Pembekalan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pembuatan pakan pellet ikan dapat membantu pada ketersediaan makanan bagi ikan yang dibudi dayakan secara ekonomis dan berkesinambungan.
Teknologi pembuatan pakan pellet ikan sangat mudah difahami dan dikerjakan oleh masyarakat mitra karena pakan yang dibuat dapat dicetak dengan alat yang sederhana dengan bahan baku alami yang mudah didapatkan secara berkesinambungan. Bahan baku yang dibutuhkan berupa, tepung ikan, dedak, tepung kedelai, tepung jagung dan tepung tapioca, serta daun kelor.
Pada kegiatan Program Kemitraan Masyarakat ini, tim pelaksana memberikan beberapa fasilitas budidaya berupa 2 Mesin pompa, 2 mesin aerator, bak terpal rangka besi, perangkat aerator, mesin penggiling, serta alat pencetak pakan pellet.
Tim pelaksanan PKM juga memberikan bantuan bahan – bahan berupa bahan pembuatan pakan pellet ikan serta bahan-bahan pembuatan probiotik seperti probiotik ariake (berisi bakteri Bacillus sp.) sebagai starter, molase, jahe, kencur, dan temulawak yang dapat meningkatkan kesehatan ikan dan perbaikan kualitas air budi daya. “Pada kegiatan hydropnik yang terintegrasi dengan pemeliharaan ikan (Akuaponik), masyarakat mitra juga dibuatkan instalasi hydroponik beserta bibit tanaman sayur yang unggul untuk dipelihara sekaligus dalam satu pekarangan,” ujar Buana Basir.
Mesalina Tri Hidayani juga mengatakan, ucapan terima kasih tim pelaksanan sampaikan kepada Kemdikbudristekdikti atas pendanaan yang diberikan pada pelaksanaan program kemitraan masyarakat (PKM), sehingga kegiatan PKM dapat terlaksana dengan lancar.
“Terima kasih pula disampaikan kepada pimpinan Institut Teknologi dan Bisnis Maritim Balik Diwa Makassar atas dukungan yang diberikan selama pelaksanaan program,” kata dan Mesalina Tri Hidayani
Dia juga mengapresiasi Penghargaan kepada Masyarakat mitra Kampung Baru Palanro yang telah bekerja sama dengan baik mulai dari awal pelaksanaan program sampai kepada terpenuhinya pengetahuan, keterampilan serta implementasinya di lapangan. (*/ham)