FAJAR, MAKASSAR-Sinergitas segala pihak cukup dibutuhkan dalam menanggapi prediksi gelapnya perekonomian 2023 mendatang. Hal ini menjadi salah satu alasan utama digelarnya CEO Business Forum 2022 di Wisma Kalla, Selasa, 4 Oktober.
Kegiatan yang bertajuk “Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Domestik di Tengah Tren Ketidakpastian dan Pelambatan Global” ini menghadirkan 125 perusahan di Sulawesi Selatan (Sulsel). Selain itu, instansi pemerintahan dalam hal ini Pemprov Sulsel, serta beberapa instansi terkait lain yang memiliki peran besar dalam perekonomian Sulsel akan turut bergabung.
Chief Legal Officer & Corporate Secretary Kalla Group, Subhan Djaya Mappaturung mengatakan, Sulawesi Selatan memiliki banyak potensi, terbukti dari pertumbuhan ekonomi Sulsel sebelum Covid-19, selalu di atas rata-rata nasional. Dengan basis ekonomi yang kuat, Sulsel pulih dan bangkit lebih cepat.
“Nah, kita coba untuk bagaimana mempertemukan dunia pengusaha atau para pelaku di berbagai sektor, pemangku kepentingan dalam satu forum besar,” ujar Subhan.
Ia berharap dengan adanya forum ini, bisa menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk mempermudah dan mengakselerasi dunia usaha, agar bisa tumbuh dan berperan penting dalam pengembangan ekonomi Sulsel.
Menurutnya, banyak peluang tetapi para pengusaha belum pernah bertemu dalam satu forum besar. “Nanti kita coba agendakan lagi, karena ini multisektor, pertemuan berikutnya bisa untuk sektor-sektor tertentu,” jelasnya.
Ekonom sekaligus Dosen Senior Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin yang juga hadir sebagai narasumber pada kegiatannya ini menyebutkan bahwa Makassar tidak pernah kehilangan dinamikanya, sebab Makassar merupakan salah satu kota yang paling dinamis di Indonesia.
Selain itu, Presiden Direktur Kalla, Solihin Jusuf Kalla mengatakan, dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270 juta membuat penjualan dalam negeri tumbuh dan berkembang. Hal tersebut membuat ia optimistis bahwa perusahaan swasta seperti Kalla Group dapat tetap tumbuh dengan target market yang cukup banyak.
“Dengan masyarakat 270 juta, kita juga punya mineral yang sangat banyak, selain itu juga ada sektor perikanan, dan jangan lupa Sulsel menjadi pemasok beras terbesar. Itulah pemikiran optimis yang harus kita miliki sebagai pengusaha swasta,” ungkap Solihin. Menurutnya, disaat krisis seperti inilah pengusaha harus berkreasi. Ada banyak peluang yang bisa dilakukan di tengah krisis seperti ini. (gusti/*)