FAJAR, MAKASSAR-Syukuran HUT ke-41 FAJAR dihelat sederhana di Ruang Redaksi FAJAR, Sabtu, 1 Oktober. Tamu silih berganti memberikan doa agar media ini tumbuh di era digital. Yang khas juga saat drumer cilik memberikan persembahan spesial.
Sejak pagi FAJAR memulai agenda dengan berjualan koran di sejumlah titik lampu merah. Dari lantai 1 Gedung Graha Pena, Ikatan Keluarga Besar (IKB) FAJAR dan Grup sukses menyelenggarakan Kids Competitions dengan item lomba mewarnai dan fashion show, sementara di lantai 4 acara silaturahmi bersama direksi dan karyawan, serta tamu yang datang.
Perayaan HUT, ada renungan yang dipimpin Basri Abbas, Kepala Sumber Daya Manusia (SDM) FAJAR. Ia berkolaborasi dengan drumer cilik Ilham Mappatunru. Ilo sapaan drumer ini masih duduk sebagai siswa kelas V SD Inpes Antang 1/1.
Setiap renungan yang dilontar diiring setiap tabuhan drum. Kata Basri, “Ilo adalah simbol pembaca digital, sekaligus penanda pembaca Harian FAJAR ke depan,” lantunan suara yang langsung disambut tabuhan drum khas yang tidak terlalu keras.
Ilo merupakan murid SD yang pernah membuat heboh saat acara kenaikan kelas di sekolahnya. Ia mempersembahkan kepiawaiannya menambuh drum di sekolah yang membuat sekolah kagum padanya. Kepiawaiannya itu diliput media FAJAR.
“Memang berbeda antara sosial media dengan di media, apalagi FAJAR. Kalau Facebook biasa-biasa saja, kalau masuk koran kita bangga,” ujar Ilo anak dari pasangan Ruslan Kibe dan Nursa’adah ini, Sabtu, 1 Oktober.
Ilo mengaku bangga bisa tampil di Graha Pena. Ilo bahkan sempat mengiringi Direktur Utama PT Media FAJAR Koran, HM Agus Salim Alwi Hamu saat membawakan lagu “Kehilangan”. Lagu ciptaan dari musisi Charly Van Houten dan dipopulerkan Firman Idol pada 2013 lalu.
Bukan hanya Ilo, ada sosok lelaki berusia 23 tahun duduk di samping Ilo. Dengan mata penuh bangga, ia menatap sang adik yang sedang menabuh alat musik kesukaannya.
Perasaan nostalgia tumbuh dibenaknya, bagaimana tidak, 12 tahun silam, ia juga melakukan hal sama dengan yang dilakukan sang adik saat ini.
“Waktu itu kalau tidak salah HUT ke 28 dan 29 saya ke sini,” terang Jaya, sang kakak tak melepas pandangannya dari sang adik. Jaya lah yang mengatur sound dan musik untuk adiknya.
Lelaki bernama lengkap Ni’matullah Jaya, S.KG ini juga pandai memainkan drum. Jaya merupakan alumni Unhas di Fakultas Kedokteran Gigi.
Kepiawaian Jaya bermain drum juga tumbuh sejak Sekolah Dasar (SD), bahkan hingga kini aktif sebuah band. Alumni Pondok Pesantren Modern IMMIM Putra Makassar ini pun senang melihat dan mendampingi sang Adik, apalagi hobi mereka sama.
Keinginannya Ilo tampil di Graha Pena sebenarnya berkat motivasinya. Hingga suatu hari, saat sang adik sudah mengikuti jejaknya, Ilo dan kedua orang tuanya melewati gedung Graha Pena, sontak jiwa pamer Jaya timbul.
“Saya bilang belum keren kamu kalau belum bisa tampil di sini (Graha Pena), saya tidak sangka ternyata pada akhirnya dia juga ikuti saya,” lanjut Jaya.
Bukan hanya itu, kedua anak ini rupanya mengambil bakat ayahnya, Ruslan Kibe. Ia juga punya kemampuan bermain alat musik, ditambah kakak pertama gemar bermain biola, kakak kedua gemar bermain drum dan sang Ayah juga bermain gitar dan hobi musik.
“Dia otodidak dari kakak laki-lakinya, sering dengar nada-nada kemudian langsung dipraktikkan untuk dapat feelnya melalui drum,” terang Ruslan yang setia menemani anaknya Ilo selama tampilannya. Tugas Sang Ayah merekam untuk diunggahnya di youtube dan media sosial.
Kata alumni Fakultas Sastra Unhas ini, biasanya sebagai “hadiah” sebelum tampil, Ilo akan meminta mainan mobil-mobilan kepada kakak perempuannya. Sedangkan, pada kakak laki-lakinya ia akan meminta alat-alat musik impor yang sering terlihat di internet.
Bakat anaknya itu, Ruslan akan terus mendukung. Bahkan, hingga saat ini, Ilo masih sering diundang untuk tampil pada event dan festival tertentu. Tampilan terakhir yang paling berkesan terjadi sesaat sebelum pandemi, ia turut di undang sebagai drumer cilik mewakili kawasan timur pada Festival Rock di Bali. (Hanifah-Ilham Wasi/*)