FAJAR, MAMUJU – Masa pendaftaran calon Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) berakhir 27 September kemarin. Sayangnya, kuota keterwakilan perempuan belum cukup. Enam dari 11 kecamatan di Mamuju pun berpotensi diperpanjang.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mamuju menutup tahapan pendaftaran rekrutmen 27 September. Total 222 orang yang terdiri dari 169 (laki-laki) dan 53 (perempuan) ikut mendaftar sejak 21 September sampai 27 September 2022.
“Hasil konsultasi kami dengan Pak Herwin (Komisioner Bawaslu-RI), enam kecamatan itu berpotensi dilakukan perpanjangan,” ungkap Ketua Bawaslu Mamuju, Rusdin, Selasa, 28 September.
Rusdin menyatakan, pihaknya telah aktif melakukan sosialisasi rekrutmen Panwascam di berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok dalam sebulan terakhir. Sosialiasi juga menyisir sejumlah wilayah desa di Mamuju. Namun lagi-lagi, kuota perempuan belum terpenuhi.
“Sebenarnya animo tahun ini cukup tinggi dibanding Pemilu 2019 maupun Pilkada 2020. Kalau kami lihat, kurangnya perempuan itu lebih kepada edukasi dan juga mungkin kemauan. Tapi dibandingkan sebelumnya, pendaftar perempuan tahun ini adalah yang terbanyak,” ujarnya.
Adapun enam kecamatan yang belum memenuhi jatah 30 persen keterwakilan perempuan itu, diantaranya Kecamatan Bala-balakang (14 persen), Bonehau (17 persen), Kalukku (20 persen), Mamuju 22 (persen), Kalumpang (18 persen), dan Tapalang (11 persen). Jika resmi diperpanjangan, tahapan pendaftaran bakal dilakukan selama tujuh hari jam kerja, mulai tanggal 1 sampai 7 oktober 2022.
“Jika nantinya setelah perpanjangan pendaftaran masih tidak memenuhi ambang batas 30 persen, maka Bawaslu selaku panitia rekrutmen akan tetap melanjutkan ke tahapan selanjutnya,” ujarnya.
Setelah masa pendaftaran, panitia akan melakukan penelitian berkas administrasi pendaftar, kemudian pengumuman hasil verifikasi berkas pendaftar. Selanjutnya, tahapan menerima masukan dan tanggapan dari masyarakat, terkait nama-nama yang dinyatakan lolos verifikasi.
Founder Cerita Demokrasi Mamuju, Hairil Amri menyayangkan minimnya partisipasi perempuan yang mendaftar
Panwascam Kabupaten Mamuju. Menurut Hairil, keterwakilan perempuan dalam penyelenggara adhoc di tingkat kecamatan memang sulit, karena kurangnya terobosan riil di lapangan.
“Kalau saya lihat, tidak cukup kalau hanya sekadar mengandalkan medsos. Seharusnya Bawaslu bisa mengajak organisasi atau NGO yang bergerak piu pemberdayaan perempuan,” ungkapnya.
Rusdin sendiri mengakui, hal itu, bahwa pihaknya memang belum mengajak sejumlah organisasi atau NGO yang bergerak di pemberdayaan perempuan. “Memang belum kita melibatkan kemarin. Tapi komunikasi ke arah sana akan segera kita lakukan,” ungkapnya. (wir/*)
Total Pendaftar hingga
27 September 2022 : 222 Orang
Kecamatan Mamuju : 28 orang
Laki-laki : 23 orang
Perempuan : 5 orang
Kecamatan Simboro : 20 orang
Laki-laki : 14 orang
Perempuan : 6 orang
Kecamatan Tapalang : 24 orang
Laki-laki : 15 orang
Perempuan : 9 orang
Kecamatan Tapalang Barat : 20 orang
Laki-laki : 15 orang
Perempuan : 5 orang
Kecamatan Kalukku : 24 orang
Laki-laki : 20 orang
Perempuan : 4 orang
Kecamatan Bonehau : 21 orang
Laki-laki : 18 orang
Perempuan : 3 orang
Kecamatan Kalumpang : 20 orang
Laki-laki : 17 orang
Perempuan : 3 orang
Kecamatan Papalang : 20 orang
Laki-laki : 18 orang
Perempuan : 2 orang
Kecamatan Sampaga : 13 orang
Laki-laki : 7 orang
Perempuan : 6 orang
Kecamatan Tommo : 24 orang
Laki-laki : 15 orang
Perempuan : 9 orang
Kecamatan Bala-Balakang : 8 orang
Laki-laki : 7 orang
Perempuan : 1 orang