Ia juga menyebut jika terdapat infrastruktur yang bermasalah, masyarakat dapat langsung melaporkan ke dalam sebuah aplikasi yang terhubung langsung ke Dinas PU Makassar.
“Masyarakat bisa melaporkan kalau ada jalan yang berlubang. Bisa langsung pakai aplikasi itu, langsung kirim ke PU melalui aplikasi. Itukan tentunya membangun,” terangnya.
Pihaknya akan mendorong pemanfaatan teknologi ini lebih baik lagi, serta akan melakukan kerja sama atau koordinasi dengan Dinas PU Makassar.
Dengan cara dibuat semacam alat untuk membantu masyarakat dalam pelaporan secara online. Maka, masyarakat hanya tinggal mengambil gambar (foto) dan itu akan terdeteksi langsung lokasinya. Lalu, akan masuk ke sistem Smart City Kota Makassar.
“Itu yang mungkin proyek yang akan kita gabungkan nanti dengn PU Makassar. Itu salah satunya. Masyarakat bisa akses data data yang terkait mungkin sosial. Pokoknya yang berkaitan dengan infrastrukturlah, itu mungkin digitalisasi aset daerah,” sambung Widodo.
Sekretaris DPU Makassar, Denny Hidayat memaparkan, dengan adanya teknologi dari produk Leica yang berbagis teknologi digital ini dapat membantu Pemkot dalam melakukan pendataan terhadap aset.
“Teknologi metaverse dalam digital bagi dunia usaha kelompok berkelanjutan di Makassar. Khususnya adalah suatu teknologi yang dibawa oleh pabrikan yang namanya Leica. Ini sangat membantu kita ke depan untuk bagaimana melakukan 3D terhadap aset yang ada di Makassar,” ucapnya.
“Dan bagaimana kita melakukan pengumpulan data secara terintegrasi, seemlessly, semua bisa diotomatisasi dan bahkan kita dapat virtualisasi dengan seketika pada saat itu juga,” sambungnya.
