English English Indonesian Indonesian
oleh

Persembahan Spesial Kawan Pencerita di Roadshow Kabar Baik, Rilis Mini Album

FAJAR, MAKASSAR-Roadshow Kabar Baik dari Kawan Pencerita dimulai. Konser awalnya di ATM Coffee, Jalan Perintis Kemerdekaan Km 21, Biringkanaya, Makassar, Sabtu, 24 September pukul 19.00 Wita.

Kawan Pencerita yang digawangi Adiyan (vokal dan gitar), Fajar (gitar), dan Zul (drum) ini merilis mini album terbarunya. Lagu-lagunya akan dikenalkan pada event bertajuk “Roadshow Kabar Baik”. Lima buah lagu yaitu, -17 (Minus Tujuh Belas), Kabar Baik, Keluar Rumah, Hingga Pikun, dan Beri Jeda.

Pentas Mini Album Kawan Pencerita ini juga melibatkan band performance. Ada Suaraya, POP’S, Musickarsa, Ephemeral Queen, dan dua komunitas musik dari kampus Unhas yaitu, SPaSI IMSI dan Caritas.

Sang vokalis, Adiyan membeberkan makna lagunya. Makna Lagu dalam Album Kabar Baik sebagai berikut:

Pertama, 17 (Minus Tujuh Belas). Lagu -17 merupakan lagu pertama yang tercipta sejak terbentukinya Kawan Pencerita, yaitu pada tahun 2019. Angka -17 sendiri merujuk pada seseorang sebelum menginjak usia dewasa. Lagu ini menceritakan tentang kebahagiaan yang kita miliki sebelum usia 17 tahun. Sebelum mengenal masalah-masalah yang dialami oleh orang dewasa.

Kedua, Kabar Baik. Ditulis di era pandemi covid-19, lagu Kabar Baik merupakan sebuah pengharapan dari Kawan Pencerita untuk semua yang mendengarkan lagu-lagu lagu-lagunya, serta untuk semua orang yang tengah berusaha meraih impiannya agar mendapat hasil yang baik dari setiap usahanya.

Ketiga, Keluar Rumah. Lagu dengan judul Keluar Rumah ini menjadi lagu kedua yang diselesaikan oleh Kawan Pencerita setelah lagu -17. Lagu ini merupakan kritik social terhadap kebiasaan orang-orang yang terlalu dekat dengan gadget dan media sosialnya, namun jauh dari relasi social yang sebenarnya.

Keempat, Hingga Pikun. Lagu Hingga Pikun menceritakan tentang keresahan dalam suatu hubungan timbal balik antarmanusia (keluarga, kekasih, sahabat) yang pada akhirnya segalanya pasti akan berpisah. Apabila waktu itu telah tiba, tidak ada yang dapat kita lakukan selain menerima dan berharap suatu saat nanti akan dipertemukan kembali.

Kelima, Beri Jeda. Lagu Beri Jeda merupakan kritik social terhadap orang-orang yang terlalu sibuk bekerja hingga lupa bahwa beristirahat untuk menjaga kesehatan mental juga sesuatu yang sangat penting. (*/ham)

News Feed