English English Indonesian Indonesian
oleh

Regenerasi

FAJAR-Atmsofer kompetisi sepak bola tanah air berubah dua tahun terakhir. Terjadi regenerasi pemain yang cukup masif. Banyak wajah baru bermunculan. Efeknya berimbas di klub. Persaingan sulit ditebak. Di Liga 1 misalnya, PSM sudah membuktikan itu. Disangka sejak awal hanya dihuni skuad seadanya. Siapa sangka bakal menggebrak tidak terkira.

Padahal sejak awal, klub ini tak masuk hitungan. Bahkan terbilang beruntung kalau mampu mentok di papan tengah. Namun semua anggapan berubah. PSM menjadi satu-satunya tim belum terkalahkan. Banyak yang bilang karena faktor pelatih. Memang betul demikian. Tetapi jangan abaikan juga potensi pemain. Bernardo Tavares mampu memaksimalkan itu. Karena pada dasarnya skuad PSM punya potensi untuk beri kejutan.

Dari PSM kita lihat sepak bola Indonesia tengah memasuki fase regenerasi pemain. Banyak sekali wajah baru yang mampu mendapatkan panggung. Indikasi itu sesungguhnya sudah kita lihat di Piala AFF lalu. Kala itu Shin Tae-yong secara mengejutkan memilih untuk memainkan skuad muda. Indonesia tetap superior. Meski runner-up namun tetap jadi pencapaian bagus.

Maka di FIFA Match Day kembali kita lihat timnas senior akan berlaga. Ada dua pemuda dari klub PSM yang dipanggil. Mereka adalah Ramadhan Sananta dan Yakob Sayuri. Khusus Sananta, usianya masih 19 tahun. Masih muda namun sudah mampu melesakkan tiga gol di Liga 1. Koleksi gol yang terbilang produktif. Mengingat dia hanya main enam laga dan lebih sering masuk sebagai pengganti.

Jika mau sesungguhnya Tae-yong tak perlu kesusahan cari pemain bagus. Ada striker naturalisasi Ilija Spasojevic. Namun seperti Tavares, pelatih timnas asal Korea selalu memiliki padangan ke depan. Ini soal potensi. Dia melihat Sananta punya kemampuan yang bisa diasah. Begitu juga dengan pemain lain. Semua soal potensi dan tekad pemain yang ingin berkembang. Sekali lagi regenerasi di sepak bola kita saat ini melangkah pesat. (*)

News Feed