FAJAR, MAKASSAR –Festival Adat Mattoana Wanua, di Desa Paccekke, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, menjadi salah festival yang cukup menarik untuk dikunjungi.
Ragam kegiatan seperti Mattojang, Massureq, Manre Sapera dan permainan tradisional khas Bugis, terangkai dalam pesta rakyat ini.
Rupanya upaya ini tak lepas dari buah misi alumni Unhas, lewat program KKN 2019 silam dalam mendorong desa budaya dan pariwisata di Sulsel. Meski baru saja berakhir, kegiatan yang dihelat selama tiga hari sejak tanggal 16 hingga 19 September di Lapangan Monumen Paccekke itu telah menjadi festival rutin yang dirayakan tiap tiga tahun sekali dan layak untuk dinanti.
Setelah beberapa kali digelar, dalam kegiatan kali ini, panitia kembal mengusung tema ‘Merekat simpul kekeluargaan dalam semarak Uddani bali Uddani menuju Desa Wisata yang bercitra agraris’.
“Kegiatan ini pada awalnya dihelat cukup sederhana dengan teknis yang bersifat kekeluargaan,” ujar eks Koordinator Desa (Kordes) Paccekke, KKN Unhas 2019, Abdi Mahesa.
Dia melanjutkan, kegiatan ini juga sudah dua kali terlaksana. Ke depannya, di mengharapkan festival ini mendapat dukungan dari sejumlah pihak. Pasalnya masih banyak pengembangan yang harus didorong agar desa tersebut bisa benar-benar maju menjadi desa pariwisata seutuhnya.
Semisal perlunya pengembangan dengan penambahan fitur-fitur budaya yang diharapkan kian mendorong semarak festival adat Mattoana Wanua saat digelar kembali. “Apalagi selain Mattojang dan Mappadendang, kegiatan ini perlu dikembangkan dengan menghidupkan tradisi lainnya di antaranya massureq, manre sapera dan permainan tradisional yang kesemuanya itu terangkai dalam pesta rakyat,” sambungnya.