“Makanya, kita mulai dari bioenergi,” sebut Manager Bidang Kemanusiaan, Lingkungan, dan Kesehatan Yayasan Hadji Kalla (YHK), Sapril Akhmady, beberapa waktu lalu.
Sapril juga menaruh harapan besar pada program unggulan YHK ini. Sebab, biogas ini tak hanya menghasilkan energi alternatif. Akan tetapi, juga bisa menghasilkan pupuk organik. Satu program, ada dua manfaat.
Jika program ini berhasil, Sulsel tak risau jika harga komoditas energi dunia melonjak. Pemerintah tak perlu lagi menyiapkan anggaran besar untuk subsidi energi, utamanya dalam membeli gas. Kampung Hijau Energi juga menciptakan aktivitas perekonomian baru di pedesaan.
“Kita dampingi mulai dari pelatihan, pemanfaatan hingga membuat bisnis plan ekonomi bagi kelompok-kelompok tani ternak,” ungkap Sapril.
Bantu Pemerintah
Penerima program CSR ini tak dipersulit. Syaratnya, peternak membuat kandang agar kotoran sapi bisa ditampung. Juga harus dalam bentuk kelompok. Peternak juga harus memiliki minimal tiga ekor sapi.
“Tapi (peternak) harus komitmen membuat kandang,” tambah Fasilitator Yayasan Rumah Energi, Ros Lantara.
Makanya, President Director Kalla Solihin Jusuf Kalla menyebut perusahaan yang didirikan keluarganya ini banyak berkontribusi pada negara. Termasuk mendukung pemerintah dalam menurunkan emisi karbon menjadi 31,89 persen pada 2030.
“Alhamdulillah kita banyak berkontribusi memajukan bangsa. Salah satunya, melalui green energi,” ucap Solihin. (*)