English English Indonesian Indonesian
oleh

Polres Wajo Terima Pengaduan, Ada Pengaturan Proyek Infrastrukrur Jembatan Soreanglopie

FAJAR, SENGKANG- Polres Wajo mengendus aroma tidak sedap di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Wajo. Diduga oknum pejabat mengatur pemenang tender.

Kanit Tipikor Satreskrim Polres Wajo, Iptu Syarifuddin mengatakan, menerima pengaduan malah praktik administrasi pada proses pelelangan tender proyek fisik di ULP Setda Wajo.

Proyek tersebut adalag pembangunan Jembatan Soreanglopie di Kecamatan Belawa menelan anggaran fantastis. Sebesar Rp14.121.167.000 di APBD 2022.

Malah praktik administrasi tersebut, dinilai memengaruhi kualitas konstruksi hingga berpotensi menimbulkan kerugian negara. Bahkan dirinya pernah meninjau proyek yang dilakukan CV. Karya Persada itu.

“Kita masih melakukan penyelidikan, sembari menunggu masa kontrak pekerjaan selesai,” ujar Syarif sapaannya saat ditemui di Mapolres Wajo, Kamis, 25 Agustus.

Sayangnya, ia belum bisa membeberkan indentitas oknum pejabat ASN Setda Wajo, yang disinyalir mengatur pemenang tender.

Pekerjaan konstruksi perusahaan asal Kabupaten Pinrang mengalami keterlambatan. Bahkan penyedia jasa, telah menerima Surat Peringatan (SP) 1, Rabu, 10 Agustus lalu dan terancam putus kontrak. Sebab realisasi fisik tidak sebanding dengan waktu terpakai.

Sementara, berdasarkan penelusuran FAJAR. Oknum pejabat tersebut adalah Taufik Razak, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Wajo.

“Bersangkutan (Taufik, red) pernah meminta untuk dibantu. Memenangkan salah satu rekanan,” beber ASN Setda Wajo yang meminta namanya tidak dikorankan.

Proyek yang dimaksud sumber FAJAR, pengadaan bibit murbei dari satuan kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, (Disperindagkop UKM) Wajo. Pagu sebesar Rp1.150.000.000 di APBD 2022.

Informasi yang dihimpun FAJAR. Sepak terjangnya bersangkut tidak diragu. Taufik pernah menjabat Kepala Bagian (Kabag) Pembangunan di tahun 2016 sampai 2020 berahli menjadi Kabag Pengadaan Barang dan Jasa. Sebelum dirotasi sebagai asisten.

Sayangnya, ia belum mengetahui nama perusahaan mau dimenangkan. Sebab pengadaan bibit murbei masih dalam persiapan tahapan lelang.

“Belum tayang kegiatan itu di web LPSE. Kita masih persiapan tender. Kita dan teman-teman juga terbebani atas permintaannya,” keluhnya.

Sementara, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Wajo, Taufik Razak yang hendak dikonfirmasi, tidak berhasil ditemui di Kantor Bupati Wajo.

“Iye belum pernah pi datang. Mungkin karena hujan,” kata salah satu staf di ruangannya. Bahkan, saat FAJAR menunggu, Taufik tak kunjung datang hingga jam pulang kantor. (man/*)

News Feed