FAJAR,MAKASSAR– Saat ini radikalisme tengah marak diperbincangkan. Isu-isu beredar, jika saat ini kampus menjadi sasaran empuk untuk menyebarkan paham radikalisme tersebut. Bahkan tak sedikit juga mahasiswa yang menjadi korbannya, pencucian otak dan mengajak ikut di organisasi radikal adalah tujuannya.
Untuk itu Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN), menjadi tuan rumah workshop yang membahas radikalisme. Bertajuk “Moderasi Beragama” sekitar 500 mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Makassar, menyempatkan dirinya mengikuti workshop tersebut di gedung Auditorium, Selasa, 16 Agustus 2022.
Narasumber sekaligus Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda (Kemenpora), Prof Faisal Abdullah mengatakan hadirnya radikalisme karena banyak masyarakat yang masih percaya pada ajaran orang terdahulu.” Ini tanpa berlandaskan pada literasi atau dasar agama itu sendiri. Makanya kita sebagai umat beragama harus menepis hadirnya radikalisme yang sangat berpengaruh pada moderasi beragama,” ucapnya.
Kata Prof Faisal, mahasiswa katanya sebagai pemuda penerus nilai – nilai agama, namun mahasiswa ini juga menjadi sasarn rafikalisme. Sehingga mahasiswa harus mengembangkan pemahaman sesuai dengan syariat islam.
“Bagus kalau mereka yang menjujung radikalisme dalam ranah organisasi, karena bisa dibubarkan atau diberantas. Tapi, kalau dia bersifat individu. Susah untuk dideteksi. Nah, ini yang berbahaya,” jelasnya.
Untuk menghadirkan perspektif selaras antar manusia tentang beragama. Anak muda harus membangun pemahaman yang setara dan menyeluruh tentang konsep beragama.“Ini dilakukan agar tidak ada kekerasan yang terjadi dalam mempertahankan pamahaman masyarakat atau menjadi fanatik dalam menanamkan nilai – nilai beragama,” pungkasnya.