English English Indonesian Indonesian
oleh

Wujudkan Pemajuan Kebudayaan, FIB Unhas Jalin Kerja Sama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wajo

FAJAR, MAKASSAR-Fakultas Ilmu Budaya Unhas dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Wajo menjalin kerja sama pemajuan kebudayaan.

Penandatanganan perjanjian kerja sama antara Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wajo tentang Pemajuan Kebudayaan pada Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdoan kepada Masyarakat.

Penandatanganan dilaksanakan oleh Prof. Dr. Akin Duli, M.A., sebagai dekan Fakultas Ilmu Budaya Unhas dan Drs. Muh. Faizal sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Wajo serta didampingi oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pendidikan Kab. Wajo H. Mahmud, S.Pd., M.Pd., Kabid Kebudayaan Drs. Sudirman Sabang, M.H., Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Edy Pramono Mulyawan, SE.,ME..

Adapun dari Fakultas Ilmu Budaya hadir Prof. Dr. Fathu Rahman, M.Hum., sebagai direktur kerja sama dan Burhan Kadir, S.S., M.A., dosen Sastra Bugis-Makassar.

Menurut Faizal tujuan dari perjanjian kerja sama ini adalah peningkatan mutu sumber daya manusia melalui peningkatan pemberdayaan masyarakat.

Peningkatkan pengelolaan potensi unggulan yang berbasis kebudayaan serta peningkatkan sistem pengelolaan lingkungan, meningkatkan usaha pelestarian dan usaha konservasi berbasis sosial budaya dan kearifan lokal masyarakat Wajo.

“Kami percaya bahwa SDM Fakultas Ilmu Budaya Unhas mampu untuk mencapai harapan kami,” ujarnya.

Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unhas, Prof Akin Duli sangat mengapresiasi atas kepercayaan pemerintah Kab. Wajo dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atas kepercayaan yang diberikan kepada FIB Unhas.

“InsyaAllah kepercayaan ini kami akan wujudkan untuk menciptakan kerja sama dalam rangka pemajuan kebudayaan pada bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat,” ungkapnya.

Pada prinsipnya mengoptimalkan kemitraan yang saling memberikan manfaat yang teknisnya kurang lebih seperti, menerbitkan naskah-naskah dan tradisi-tradisi lisan secara populer, merevitalisasi budaya lokal yang mengalami ancaman kepunahan.

Itu dengan mengadakan pendampingan untuk pembinaan kesenian lokal, pembuatan bahan ajar muatan lokal, menyusunan naskah akademik warisan budaya tidak benda (WBTB). Selian itu, juga pemagangan mahasiswa kami sebagai wujud program merdeka belajar di instansi-instansi pemda kabupaten Wajo serta lembaga-lembaga pemberdayaan masyarakat.

“Insyaallah segera kami akan duduk bersama untuk membuat teknis pelaksanaan dari kegiatan-kegiatan tersebut tadi,” tuturnya. (iad/ham)

News Feed