English English Indonesian Indonesian
oleh

30 Peserta Muscab IWAPI Walkout

“Sebelumnya disampaikan yang punya suara itu mereka yang sudah membayar lunas iurannya. Terus ternyata baru disampaikan bahwa yang punya suara hanya sembilan Wakil Ketua Umum (WKU). Jadi sia-sia kita datang kalau tidak ada hak suaranya,” lanjut Hanifah.

Perasaan kecewa pun turut dirasakan oleh WKU 9 UMKM DPC Makassar, Herlina Amin Noor. Sebelumnya ia telah digadang-gadang akan menjadi satu-satunya kandidat terpilih sebagai ketua DPC yang baru. Namun pernyataan itu berubah menjelang pelaksanaan kegiatan.

“Itu sebenarnya sudah pembicaraan lama. Sampai beberapa waktu lalu ternyata ada calon muncul tiba-tiba. Saya tidak masalah, asal sesuai AD-ART. Tetapi ini bukan dari pengurus, tentu bertentangan,” jelasnya.

Perempuan yang juga merupakan Direktur ASMI Publik Makassar ini mengaku merasa dikhianati dengan melihat muscab terus terlaksana, bahkan dengan jumlah yang tidak kuorum itu.

“Perasaan kecewa tentu ada, biarlah ini berlalu. Setidaknya saya sudah tujuh tahun loyal di sini (IWAPI),” tandasnya.

Ketua Umum DPC Makassar, Dewi Talli membenarkan adanya kericuhan tersebut. Hanya saja, ia menyebut, hal ini terjadi di luar batas kuasanya. Menurutnya, itu adalah hal biasa yang terjadi sebagai respons tidak berjalan maksimalnya suatu keinginan.

“Kita manusia biasa yang ingin melaksanakan muscab sesuai AD-ART. Tetapi yang seperti ini tentu bukan keinginan kita, memang ada dua WKU saya yang tidak hadir, tetapi itu tetap kuorum,” jelas Dewi.

Ia berharap ketua DPC baru yang akan terpilih nantinya untuk terus melakukan inovasi-inovasi terbaru guna memajukan IWAPI menjadi lebih baik.

News Feed