English English Indonesian Indonesian
oleh

Penggerak Perekonomian Baru di Sulsel itu Bernama “PSM”

OLEH Andy Rezky Pratama Syam, Statisti Ahli Muda BPS Kab. Pangkep

Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Di era modern sekarang ini, sepak bola tidak hanya dilihat dari segi olahraga permainan saja, tetapi sudah bisa dikembangkan dari segi industri.

Euforia BRI Liga 1 sebagai kompetisi resmi di Indonesia ini juga turut dirasakan oleh warga Sulsel. Kerinduan warga Sulsel untuk mendukung langsung tim PSM Makassar bermain sudah tidak tertahankan. PSM Makassar yang menjadi tim Musafir dalam beberapa tahun terakhir akibat dirobohkannya stadion Mattoanging untuk direnovasi, akhirnya bisa kembali bermain di Sulsel tepatnya di Kota Parepare. Stadion Gelora BJ Habibie Kota Parepare yang didaftarkan PSM Makassar sebagai homebase telah terverifikasi oleh PT LIB. Selain itu, PSM Makassar juga melakukan kerja sama dengan pemerintah Kabupaten Gowa untuk menggunakan Stadion Kalegowa dan Lapangan Syekh Yusuf sebagai tempat latihan.

Pada tanggal 29 Juli 2022, PSM Makassar memulai pertandingan resmi pertamanya di Stadion Gelora BJ Habibie. Antusias masyarakat untuk menyaksikan  PSM Makassar bertanding sangat besar sehingga membuat kota Parepare sebagai tuan rumah kecipratan hasil yang baik. Berdasarkan data dari BPS Kota Parepare, Kota Parepare memiliki 4 Kecamatan dengan total luas wilayah 99,33 km2. Jarak antara Kota Makassar ke Kota Parepare kurang lebih 153 km. Berdasarkan data yang dirilis oleh Panpel pertandingan PSM Makassar melawan Bali United, jumlah tiket yang terjual sebanyak 18.436 lembar, jumlah penonton fantastis yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di Sulsel. Namun, muncul pertanyaan, Kota Parepare dapat apa dari pertandingan tersebut?

Pertandingan antara PSM Makassar melawan Bali United tidak hanya menguntungkan dari sisi panitia pelaksana, namun memberikan dampak perekonomian. Dengan adanya event dengan jumlah penonton mencapai 18 ribu ini, perekonomian di Kota Parepare akan bergerak dengan cepat. Dari sektor akomodasi, jumlah penghunian kamar di hotel-hotel yang berada di Kota Parepare meningkat sangat drastis untuk menampung para pemain, official, perangkat pertandingan dan pendukung dari kedua tim yang berlaga di Stadion Gelora BJ Habibie.

Dari segi penyediaan makan minum, penghasilan pelaku usaha meningkat sejalan dengan banyaknya masyarakat yang datang ke kota Parepare. Pada tanggal 28 Juli sampai 29 Juli 2022, terpantau restoran dan tempat makan lainnya di kota Parepare sangat ramai dipadati oleh masyarakat. Dari segi UMKM, pelaksanaan pertandingan di kota Parepare membuat semakin bertambahnya penghasilan dari UMKM dan munculnya UMKM baru yang dapat memperoleh keuntungan dari event tersebut.

Peningkatan UMKM dapat terlihat dengan jelas di daerah pelataran maupun sekitaran Stadion Gelora BJ Habibie yang menampilkan produk-produk jualannya. Selain itu, dari sisi transportasi juga mengalami peningkatan, penonton yang berasal dari luar Kota parepare banyak yang menggunakan transportasi umum maupun pribadi untuk menuju Kota Parepare. Sebelum melakukan pertandingan resmi di Kota Parepare, PSM Makassar telah melakukan pertandingan Uji Coba di Stadion kalegowa, kab. Gowa. Tidak kalah dengan keadaan di kota Parepare, kehadiran tim PSM Makassar juga memberikan dampak positif untuk Kab. Gowa yang dapat menghidupkan UMKM dan pedagang pedagang di sekitar stadion.

Sehingga tanpa disadari, PSM Makassar bisa menjadi sebuah alat yang dapat menggerakkan perekonomian di Sulsel. Dengan dukungan yang massif dari pemerintah dan pelaku usaha, serta dengan pengelolaan yang baik dan efektif, PSM Makassar diyakini dapat menjadi sebuah industri yang dapat memberikan dampak positif untuk perekonomian. (*)

News Feed