FAJAR, MAKASSAR–SARS-CoV-2 pencetus Covid-19 terus bermutasi. Versi terparah yang meluluhkan dunia Februari 2022 lalu, Omicron, kini dikabarkan bermutasi lagi.
Omicron varian BA.5 dan BA.2 bahkan “kalah” dalam hal kekuatan penularan dibandingkan varian baru ini. Namanya, Centaurus dengan kode virus BA.2.75. Sejumlah negara telah mengonfirmasi munculnya kasus ini.
Untuk antisipasi kasus berkembang, di Makassar sudah ada Perwali No 36/2020 tentang Percepatan Pengendalian Covid-19. Kerumunan dan berkumpul masih belum dibolehkan untuk skala besar. Masker juga masih wajib.
Centaurus sebagai subvarian Omicron ini dipercaya lebih menular. Bahkan eks pengidap Covid-19 sebelumnya tetap masih bisa terpapar. Efek serangannya bisa menurunkan respons antibodi manusia. Dibandingkan “seniornya”, Omicron varian BA.5 dan BA.2, BA.2.75 ini lebih menyebar.
Lalu bagaimana di Makassar? Sejauh ini belum ada kasus yang teridentifikasi. Meski begitu, kewaspadaan tetap ditingkatkan. Apalagi, Kota Daeng juga selalu terdampak setiap kali ada gelombang besar kasus datang.
“Saat ini belum ada kasus BA.2.75. Kita memang tidak punya lab khusus di sini,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Makassar dr Nani, Rabu (27/7/2022).
Lantaran belum ada alat khusus untuk membedakan varian SARS-CoV-2, untuk memastikan ada tidaknya jenis baru masuk ke Makassar, sampel biasanya dikirim ke laboratorium pusat Kemenkes di Jakarta.
Nani tak menampik bahwa sudah ada sampel dari Makassar dikirim ke pusat. Akan tetapi, bukan diskes yang mengirim. “Spesimen dari Makassar ada beberapa, namun biasanya dari afiliasi laboratorium. Belum ada laporan konfirmasi sejauh ini,”imbuh Nani.
Jangan Gegabah
Nani menegaskan, perlu ada kewaspadaan terkait Covid-19. Masyarakat tak boleh lengah. Pengalaman sebelumnya, akibat kelalaian, tiga kali Makassar dihantam gelombang besar Covid-19.
“Masyarakat kita mulai agak lengah, karena berangapan landai kita punya kasus. Mereka mulai tidak pakai masker, berkerumun, dan semacamnya. Nah, ini yang harus diwaspadai. Jangan sampai Gelombang ke-4 masuk,” urainya.
Jika masyarakat terus cuek, potensi ledakan kasus baru bisa saja muncul. Bulan lalu, misalnya, nyaris tak ada kasus harian muncul. Belakangan ini, mulai muncul. Di kisaran lima kasus per hari. Angka ini naik lagi sebetulnya.
Sekadar diketahui, tiga kali gelombang serius menyerang Makassar. Pertama kurun Mei-Juni 2020, kedua Juli-Agustus 2021, dan ketiga Februari-Maret 2022.
Meski begitu, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir. Tetap perkuat imun dan kenali gejala dini saat terpapar. Berikut hal-hal yang mesti dapat perhatian saat terjadi pada Anda.
DEMAM
Menurut data Satgas Covid-19 Makassar, demam adalah kondisi meningkatnya suhu tubuh hingga lebih dari 38º Celsius. Demam menandakan adanya penyakit atau kondisi lain di dalam tubuh.
BATUK
Batuk adalah respons alami tubuh sebagai sistem pertahanan untuk mengeluarkan zat dan partikel dari dalam saluran pernapasan.
SESAK NAPAS
Sesak napas adalah kondisi ketika Anda kesulitan dalam bernapas atau tidak cukup mendapat asupan udara.
GANGGUAN PERNAPASAN
Ketika pernapasan bermasalah, tubuh akan mengalami kesulitan dalam memperoleh oksigen dan membuang zat limbah CO2.
Secara kumulatif, data per Selasa, 26 Juli 2022, kasus Covid-19 di Indonesia, telah mencapai 6.178.873 orang terinfeksi. Sebanyak 5.978.522 dinyatakan sembuh dan 156.929 meninggal. Khusus untuk Makassar, total terkonfirmasi sebanyak 62.386 kasus.
Melasir Euronews Next, Eleanor Gaunt, ahli virologi di University of Edinburgh mengatakan BA.2.75 bisa menerobos kekebalan tubuh yang telah terbentuk sebelumnya. Baik kekebalan dari vaksin maupun karena antibodi alami dari Covid-19.
Beberapa negara telah mengonfirmasi varian ini. Di antaranya Inggris, AS, Australia, Jerman, dan Kanada. Gejala umum Centaurus mirip dengan gejala Omicron, seperti batuk, kelelahan, dan hidung meler. (zuk)