MAKASSAR, FAJAR.CO.ID — Dunia perbankan terus berupaya terlibat dalam upaya pemulihan ekonomi pasca hamtaman pandemi Covid-19 melesukan hampir semua sektor kehidupan. Melandainya angka penularan dan vaksinasi yang berjalan maksimal menjadi momentum untuk kembali menata sendi-sendi perekonomian.
Bank Negara Indonesia (BNI) pun mulai melihat adanya peluang perbaikan ekonomi. Meskipun dalam masa pemulihan masih dibutuhkan sentuhan insentif pemerintah, namun jalan untuk tumbuhnya perekonomian terbuka lebar. Khususnya untuk kembali menggerakkan sektor-sektor produktif. Baik dari sisi ekonomi makro maupun ekonomi mikro.
Pemimpin Wilayah (Pimwil) BNI 07 Makassar, Muh Arafat mengatakan, pemulihan ekonomi pada dasarnya sudah mulai berjalan. Meskipun, kata dia, masih akan ada kendala karena berada dalam fase transisi, namun setidaknya beberapa sektor sudah bisa digerakkan. Khusus BNI 07 Makassar, salah seorang pengurus inti IKA Unhas ini menyebutkan, penyuran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk menyokong UMKM terus direalisasikan.
Dia menjelaskan sejak Januari hingga Juli ini, realisasi KUR sudah mencapai Rp700 miliar. Hal ini menurutnya akan sangat menopang program pemulihan ekonomi. ” Kami target hingga Agustus sampai Rp1,4 triliun dana KUR bisa tersalurkan,” kata pria kelahiran Takalar ini di ruang kerjanya, Selasa, 12 Juli.
Selain itu, Arafat mengatakan penguatan digitalisasi perbankan juga menjadi agenda utama BNI saat ini. Hal ini bagian dari upaya BNI mendekatkan nasabah dengan teknologi yang makin hari makin berkembang. “Ini juga tantangan sebenarnya. Khususnya untuk nasabah yang sudah lama. Tetapi ini keniscayaan karena kita sudah berada di dunia informasi dan teknologi berbasis digital,” pungkas pria yang dikenal low profile ini. (*)