English English Indonesian Indonesian
oleh

LenterA UNM Raih Piala “Thespis” FTMI, Buah Latihan dari Proses Teater

Ketua Umum BKMF Terkam FSD UNM Shofiyyah Asmi Ramadhani mengatakan bahwa pihaknya menyoroti perusahaan yang merampas tanah dan lahan Suku Dalam untuk dijadikan penanaman pohon karet.

“Karena kita mau mengajak teman-teman bahwa naskah ini realis dan betul-betul nyata,” kata perempuan asal Pengkep ini.

Lebih lanjut, Sopi sapaannya menjelaskan bahwa perampasan tanah dan lahan yang dilakukan perusahaan terhadap Masyarakat Adat Suku Dalam berdampak pada pelangaran Hak Asasi Manusia (HAM), hilangnya hak atas penghidupan yang layak, hilangnya hak atas pekerjaan, hilangnya hak atas pengembangan diri, hilangnya hak atas lingkungan hidup yang sehat.

“Dan hilangnya sumber penghidupan bagi kemakmuran rakyat,” lanjut mahasiswa Prodi Seni Tari UNM ini.

Pada pementasan ini, BKMF Terkam FSD UNM meraih Nominasi Penata Bunyi Terbaik, Nominasi Artistik Terbaik, Nominasi Penata Cahaya Terbaik, dan Kategori Penata Cahaya Terbaik.

Adapun aktor dalam pementasan ini yakni, Egis Bast sebagai pemangku adat, Indra sebagai Andi Kumala, Arga sebagai Daeng Parani, Wulan sebagai Andi Tenri, Aco sebagai Daeng Raka, Rizal sebagai Waris, Darwin sebagai Daeng Sewang, Wahyu sebagai Karaeng Moncong, Mamat sebagai Bram, Anes sebagai Anes, Mirza sebagai Pejabat, Dadang dan Jihan sebagai Tentara, Nova sebagai Daeng Ratna. (ams/*)

News Feed