English English Indonesian Indonesian
oleh

Korban Pembusuran Lambat Ditangani Medis

FAJAR, MAKASSAR — Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Abdul Mahendra menjadi korban pembusuran di Jalan Toddopuli, Kecamatan Panakukang, Selasa subuh, 14 Juni.

Sayangnya, sampai saat ini Abdul tak kunjung mendapat perawatan di RSUP Wahidin Sudirohusodo, tempat dirinya dirawat.

Kerabat Abdul, Ridwan menjelaskan korban tiba di RS Wahidin sejak pukul 05.00 Wita. Namun hingga pukul 17.00 Wita, pihak rumah sakit masih membiarkan korban terbaring di ruang UGD, dengan anak panah yang masih melekat di dekat matanya.

“Kondisi sekarang masih di UGD, sementara diuruskan untuk dapat ruangan. Tadi subuh belum ditangani,” ujar Ridwan saat dihubungi FAJAR.

Sebelum di bawa ke RSUP Wahidin, Abdul sempat dilarikan ke RS Faisal namun ditolak.

“Dari subuh belum ditangani, dijanji jam 1 siang, tapi belum ditangani sampai sekarang. Besok lagi minta sama dokter jam 8 pagi. Busur masih melekat di badannya,” lanjutnya.

Alasan pihak rumah sakit tak kunjung merawat korban, tambah Ridwan, lantaran alasan BPJS.

“Alasannya BPJS tidak diterima, baru harus masuk pasien umum. Tidak ada uangnya ini korban. Biaya operasi saja Rp5 juta, belum lagi biaya perawatan,” tuturnya.

Saat dihubungi FAJAR, Humas RSUP Wahidin Sudirohusodo, Aulia Yamin membantah kabar yang mengatakan pasien tidak ditangani karena BPJS tidak mengcover perawatan tersebut.

“Pasien sudah ditangani sejak masuk dan sesuai hasil CT scan, busur mengenai organ sinus pasien. Sehingga harus konsultasi ke dokter THT. Konsulnya sudah dilaksanakan dan rencana dioperasi besok pagi. Kondisi pasien secara umum baik,” terangnya. (fni/yuk)

News Feed