English English Indonesian Indonesian
oleh

KHILAFAH?

Ketika Abu Bakar Ashshiddiq wafat dan digantikan oleh Umar bin Khattab, para Sahabat bertanya kepada Umar, “apakah kami menyapa Anda sebagai Khalifah sebagai dulu kami menyapa Khalifah kepada Abu Bakar?” Umar menjawab: “Abu Bakar itu Khalifatu al-Rasul yang berarti pengganti Rasul. Sedang saya adalah Khalifatu Abi Bakar (pengganti Abu Bakar). Sehingga, kalau gelar itu dipakai, saya ini adalah adalah Khalifatu Abi Bakar Khalifati al-Rasul. Pengganti saya nanti dan pengganti seterusnya, akan bersambung-sambung penulisan “khalifah” itu. Lalu, Anda disapa dengan gelar apa? Umar menjawab: karena saya adalah “bos”mu, sapa saya saja dengan “bos” atau “Amir”. Dalam sejarah, Umar dikenal sebagai Amir al-Mu’minin. Atau, “Bosnya orang-orang beriman”.


Rupanya para Sahabat ketika itu memaknai istilah khalifah sama dengan “pengganti”. Agaknya, Cak Nur (Nurcholish Madjid, alm.) memahami hal yang sama ketika memaknai istilah Al-Qur’an “khalifatullah fil ardh” adalah “manusia sebagai mandataris Allah di muka bumi”.


Gelar khalifah dan amir dipakai bagi pemimpin masyarakat pada masa empat Sahabat Nabi Muhammad. Penulis sejarah menyebut masa itu sebagai masa Khulafa al-Rasyidin. Cara keempat mereka terpilih pun berbeda. Tidak satu model.


Masa sesudahnya kaum Muslimin masuk ke era kerajaan (monarkhi). Meski sebutan Khalifah dan Amir dipakai, pengganti Khalifah adalah putra atau kerabat menuruti garis keturunannya. Sejarah menyebut kerajaan Islam pertama ini dengan Kekhalifahan atau Dinasti Umayyah. Kerajaan Islam kedua yang lebih lama dan luas, oleh sejarah disebut Kekhalifahan atau Dinasti Abbasiyyah. Perkembangan selanjutnya dikenal Kerajaan Dinasti Fatimiyah, Dinasti/Kekaisaran Safawiyah Persia, Dinasti/Kerajaan Moghul India, Dinasti/Kekhalifahan Usmani Turki, dan lain-lain. Gelar Khalifah, Amir, Kaisar, Sultan, Imam dipakai menurut kebutuhan dan kebiasaan zaman, tradisi, dan wilayah yang amat luas itu. Kesultanan/kekhalifahan Turki Usmani yang berjaya hingga masa modern, membentuk “mindset” kaum Muslimin bahwa itulah model pemerintahan Islam.

News Feed