Pengembangan OSS saat ini sudah memasuki fase akhir. Jika nantinya fase akhir ini telah selesai, maka sejatinya semua jenis izin termasuk usaha yang mengandung risiko tinggi sudah dapat diselesaikan melalui OSS. Sebab pengembangan fase akhir ini meliputi pengintegrasian database dengan semua sistem di seluruh kementerian dan lembaga terkait. Dengan demikian, maka semua dokumen yang diperlukan untuk mendukung penerbiatan izin investasi akan terintegrasi secara daring.
Upaya meminimalkan pelayanan secara tatap muka tentu menjadi strategi tepat meminimalkan biaya pelayanan disamping percepatan pelayanan. OSS menjadi instrument tepat. Hanya saja, dukungan infrastruktur teknologi dan SDM perlu terus dikembangkan. Bukan hanya dari sisi suplai, tapi juga dari sisi ketersediaan infrastruktur internet di seluruh wilayah Indonesia. Dan yang tak kalah penting adalah kerelaan aparatur, baik di daerah meupun di pusat untuk mengubah budaya birokrasi penguasa menjadi birokrasi yang melayani. Sebab sebaik papun system yang disiapkan jika tidak dilandasi perubahan budaya birokrasi upaya mereformasi perizinan berusaha tetap sulit terwujud. (*)
