English English Indonesian Indonesian
oleh

Cegah Stunting, Wabup Wajo Ingatkan Penanganan pada 1.000 HPK

FAJAR, SENGKANG — Stunting menjadi perhatian bagi Pemkab Wajo. Berkaca SurveI Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 prevalensi stunting ada di angka 22,4 persen.

Hal itu diutarakan Wabup Wajo, Amran pada acara rembuk stunting di GCC Sengkang, Senin, 6 Juni.

Amran mengatakan, kunci pencegahan dan penanganan stunting ada pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Olehnya itu, ibu hamil dan anak di bawah dua tahun perlu mendapatkan perhatian lebih.

“Tentunya perlu segera kita atasi bersama, baik pemerintah kabupaten maupun pemerintah desa, individu, komunitas, CSR, maupun swasta harus bersinergi dan bersatu dalam upaya penanggulangan stunting,” kata Amran.

Dia meminta, perangkat daerah bersama pemangku kepentingan berinovasi, agar upaya pemenuhan gizi masyarakat. Utamanya bagi kategori rentan seperti ibu hamil dan anak balita.

“Begitupun para camat agar memfasilitasi dan mengkoordinir desa dan kelurahan. Pastikan kegiatan untuk penurunan stunting di tingkat desa dan kelurahan teralokasi lewat dana transfer desa dan dana yang dikelola kelurahan,” pintanya.

Kepala Bappelitbanda Sulsel diwakili Mahrum Latief menyampaikan, seluruh komponen masyarakat, perangkat pemerintah daerah, dan segenap elemen pemangku kepentingan bisa bekerjasama. Saling mendukung dalam upaya penaggulangan dan pencegahan stunting.

Sementara, Mahrum Latief yang membacakan sambutan Kepala Bappelitbanda Sulsel menyampaikan bahwa capaian penurunan stunting Wajo berdasarkan SSGI 2021 sebesar 22,6 persen masih di bawah Sulsel 27,4 persen. Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Sulsel, maka peringkat Wajo berada pada urutan kelima terendah di Sulsel.

News Feed