Megaproyek ini nanti akan menghubungkan empat kabupaten/kota. Panjang proyek mencapai 48 km hingga Galesong Utara, Takalar. Proyek akan memiliki empat simpang susun.
Kepala Satuan Kerja Wilayah III, BBPJN Sulsel Malik menerangkan total panjang segmen 1 dan sebagian segmen 2 mencapai 3,9 km dari kota Maros, Jalan Poros Maros-Pangkajene dan tembus hingga melewati Jembatan Sungai Maros.
“Mulai dari Maros yang km 00 sampai menyeberang itu arah Bantimurung, 3,9. Jadi sampai di situ dulu,” jelasnya.
Masih ada 149 bidang lahan yang saat ini menunggu dibebaskan. Total luas lahan dilaporkan mencapai 152.100 m². Sementara total panjang jalan yang telah diaspal tercatat mencapai 1,3 km untuk sisi kiri dan 1,6 km untuk sisi kanan.
Pengamat Transportasi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Mukhtar Tahir mengatakan kehadiran lingkar luar Mamminasata sudah cukup lama dinantikan. Apalagi, lalu lintas Makassar sudah sangat ramai.
Pertumbuhan kendaraan tiap tahun mencapai tujuh persen, berbanding terbalik dengan pertumbuhan jalan yang hanya satu persen. “Kehadiran ini bisa mengurangi beban lalu lintas, utamanya kendaraan yang tidak ada kepentingan di Makassar,” ujarnya.
Selanjutnya, selain menganulir kendaraan, kondisi ini juga akan merombak peta kependudukan kawasan Mamminasata.
Ada tren positif utamanya karena lahan di kota sudah sangat minim, masyarakat bisa memanfaatkan kawasan di sekitar jalur trans itu sebagai tempat bermukim.
“Masyarakat kurang mampu ini pendapatannya lemah bisa beli rumah di sekitar sana, ini otomatis orang mau pindah ke sana,” katanya.
