FAJAR, PALOPO-Sebanyak 23 unit alat kesehatan milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dihibahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo. Alat kesehatan senilai Rp482, 719 juta dihibahkan untuk menangani warga yang terdampak bencana alam yang sering melanda Kota Palopo.
Wali Kota Palopo, HM Judas Amir mengatakan, sejumlah aset bidang kesehatan telah dihibahkan BNPB kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo. “Kita dapat peralatan terapi oksigen High Flow Nasal Cannula (HFNC) BMC H-80A sebanyak lima unit,” katanya
Selain itu, BNPB juga menghibahkan tiga unit mesin ventilator atau alat bantu pernapasan. Lalu juga menghibahkan pulse oximeter atau alat pengukur kadar oksigen dalam darah. Dia telah menandatangani naskah perjanjian hibah antara Pemkot Palopo dengan BNPB secara simbolis.
“Naskah hibah ini ditandatanganinya bersama Deputi Bidang Logistik dan Peralatan, Zuhermann Muabezi, disaksikan para kepala BPBD se Indonesia yang hadir menerima hibah aset dari BNPB di di Hotel Arch Bogor,” ungkap mantan anggota DPRD Luwu ini.
Hibah aset dari BNPB kepada Pemkot Palopo ini tentu akan dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam penanganan bencana alam di Kota Palopo.
Meskipun nilainya tidak seberapa, kata dia, niat baik BNPB patut disyukuri. Hibah aset dari BNPB ini dimanfaatkan dan sudah bisa dicatat sebagai aset atau kekayaan daerah.
Selain itu, berbagai hibah peralatan bidang kesehatan tersebut bisa melengkapi peralatan kesehatan yang sudah dimiliki Kota Palopo, sehingga penanganan bidang kebencanaan alam bisa lebih maksimal. “Termasuk penanganan covid-19, yang tentu saja masih menjadi persoalan serius yang harus ditangani baik setiap daerah,” ungkapnya.