FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Balai Diklat Industri (BDI) Makassar manargetkan tenaga kerja industri kompeten tahun 2022 ini cukup besar. Jumlahnya mencapai 4.200 orang. Hingga akhir Mei ini, jumlah yang telah didiklat sudah melebihi setengah. Secara persentase sudah sampai 52 persen.
Plt Kepala BDI, C.Elisa Martina Katili menyampaikan, program diklat yang ditawarkan BDI sistem 3 in 1. “Jadi ada pelatihan atau diklat, lalu sertifikasi, hingga penempatan kerja,” beber Elisa di ruang kerjanya, Selasa, 31 Mei.
Dalam menjalankan program diklat 3 in 1 tersebut, BDI bekerja sama dengan sejumlah pelaku industri. Termasuk industri kecil dan menengah. “Jadi biasanya ketika mereka mau menerima tenaga kerja, para pelaku industri ini mengirim dulu calon tenaga kerjanya untuk kami didik di BDI. Setelah itu baru penempatan, tetapi kami pun tetap lakukan monitoring,” jelasnya.
Elisa menambahkan, diklat yang bisa ditangani BDI antara lain, perikanan hasil laut, barista, desain kemasan. “Kemudian hasil produksi kakao, rumput laut, dan terbaru ada penyelia halal. Kami memang fokus dulu ke industri makanan dan minuman,” ujar Elisa lagi.
Sementara itu, Kasubag Tata Usaha BDI Makassar, Irwan Syakari menambahkan, bagi calon peserta diklat, terlebih dahulu harus mendaftar lewat aplikasi. Setiap pendaftar hanya boleh mengikuti diklat sekali seumur hidup dan satu bidang tertentu. “Kami batasi usianya maksimal 35 tahun. Ini dibiayai oleh negara. Para peserta diklat pun diberikan uang saku selama tujuh hari diklat,” katanya.
